Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan masa tanam tahun ini melalui program pompanisasi terhadap lahan-lahan persawahan yang terdampak el nino terus dilakukan secara masif.
Hingga saat ini, kata Mentan Andi Amran Sulaiman, program pompanisasi membantu mengairi lahan persawahan di banyak lahan pertanaman di Jawa.
“Karena El Nino masih ada, maka kita terus melakukan pompanisasi dan juga asuransi. Pompanisasi dilakukan di pulau Jawa dan berhasil memompa air sungai yang ada seperti di sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan seterusnya,” ujar Mentan di Jakarta, Rabu (28/02/2024).
Selanjutnya, kata Mentan, air yang ditarik mesin pompa langsung dialirkan melalui sistem terbuka dari satu sawah ke sawah lainya. Dengan begitu, Mentan berharap petani dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali panen.
“Kita pompa ke sawah-sawah tadah hujan, kemudian kita optimalisasi rawa yang IP nya itu hanya satu kali kita jadikan dua kali,” katanya.
Sementara itu, Mentan memperkirakan bahwa akan ada penambahan ketersediaan beras yang dihitung dari hasil produksi panen raya Desember 2023 hingga Januari 2024.
Lebih lanjut, jumlahnya cukup besar yakni sebanyak 3,5 juta ton sehingga beras pada bulan Maret, April dan Mei 2024 masih dalam kondisi cukup.
Lebih jauh, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), mengatakan dalam waktu dekat kemungkinan besar harga beras mengalami penurunan. Apalagi, stok pangan pokok dan strategis jelang Ramadan tahun ini tersedia dan mencukupi.
“Ketersediaan pangan pokok strategis cukup dan terus diperkuat. Ini agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa,” jelasnya