Panennews.com – Hujan di NTB belum merata di NTB. Hal ini berdampak pada belum meratanya penanaman padi di wilayah tadah hujan, seperti di bagian selatan Lombok Tengah Lombok Timur. Mundurnya musim tanam padi ini akibat dampak El Nino yang masih melanda sejumlah wilayah NTB.
“BMKG Stasiun Klimatologi NTB memprediksi wilayah NTB masih dilanda El Nino hingga awal 2024. El Nino diprediksi akan menurun pada bulan Maret – April mendatang,” kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Fathul Gani, Senin, (8/1/2024).
Dikatakan, kondisi curah hujan belum merata di NTB. Dalam hal ini, ujarnya, baru 48 persen wilayah di NTB yang sudah turun hujan. Dia berharap tahun 2024 ini, awal Januari dan Februari, keseluruhan wilayah NTB sudah diguyur hujan.
Dia mengaku, dampak belum meratanya curah hujan di wilayah NTB, petani di wilayah tadah hujan, seperti Lombok Tengah dan Lotim belum semuanya ditanami padi.
Menurutnya, di Lotim, baru 30 persen lahan pertanian, khususnya yang berada di wilayah utara ditanami padi. Sementara di wilayah bagian selatan, belum semuanya ditanami padi.
Berbeda halnya dengan daerah atau lahan pertanian yang memiliki irigasi teknis, petani menanam padi seperti biasa, khususnya di Lombok Barat dan Kota Mataram.
“Yang mundur musim tanamnya hanya beberapa lokasi tetapi wilayah lain tetap musim tanam pertama sudah mulai. Seperti Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah sebagian, Lombok Timur juga sebagian,” tandasnya.
Menurutnya meski musim tanam pertama mundur, pihaknya tetap optimis dapat mengejar target produksi 1,3 juta ton gabah kering giling (GKG) tahun 2024. Apalagi ketika melihat penanaman yang dilakukan petani sekarang ini, pada bulan Maret – April mendatang sudah memasuki panen raya.
“Jika berkaca dari sebelumnya, pada bulan Desember, curah hujan sudah merata di wilayah NTB dan sekitar 60 – 70 persen areal pertanian yang sudah ditanami padi,” terangnya.
