Akibat Cuaca Buruk, Harga Sejumlah Komoditas Sayuran Naik Di Magelang

oleh -30 views
buah_tomat
Foto : Panen News

Panennews.com – Kondisi cuaca tidak menentu memicu kenaikan harga sejumlah jenis sayuran di pasar utama Agrobisnis Sewukan Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Lebih lanjut, kenaikan harga itu juga berkaitan dengan pasokan dari petani yang berkurang diakhir masa panen.

Salah satu pedagang sayuran Anik mengungkapkan, dalam satu pekan terakhir sayuran seperti cabai, dan tomat besar menjadi idola yang paling diburu para pedagang.

Hargan tomat saat ini juga cenderung menguntungkan bagi petani yakni dikisaran Rp12.000 Rp15.000/kg. Jika dibanding masa tanam sebelumnya pada akhir tahun 2023, harga tomat hanya dikisaran Rp5000 – Rp7000/kg. selain tomat, harga cabai rawit dan cabai merah juga masih bertahan tinggi dikisaran Rp34.000/kg.

Baca Juga :   Minim Pasokan, Harga Tomat Hingga Bawang Merah Masih Mahal

Kenaikan harga tomat itu dipengaruhi oleh minimnya hasil panen dari petani di musim hujan dan sesekali panas terik seperti sekarang ini. Selain itu juga luas lahan tanam kedua komoditas tersebut cenderung sedikit jika dibanding tanaman hortikultura lain.

“Justru kalau gak hujan malah naik, kalau musimnya panas naik dan musim hujan malah turun,” ungkap Anik yang ditemui Kamis (18/01/2024).

Sedangkan harga hari ini, lanjut Anik timun Rp4.000/kg sebelumnya hanya Rp3000/kg sedangkan untuk jenis sayuran daun seperti sawi, kembangkol, dan brokoli juga cenderung mengalami kenaikan harga dikisaran seribu rupiah perkilogramnya.

Sementara itu, berdasarkan data pengelola Pasar Agrobisnis Sewukan kondisi pasokan semua jenis sayuran saat ini sudah stabil melimpah jika dibanding musim kemarau.

Baca Juga :   Peluang Pasar Hortikultura Di Lombok Barat Cukup Cerah

“Untuk pasokan semua komoditas stabil,” ujar Pengelola Pasar Agrobisnis Sewukan Dedi Kurniawan.

Namun demikian dengan tingginya curah hujan juga berpengaruh terhadap produktifitas beberapa jenis tanaman sayuran seperti kembangkol, wortel dan sawi. Selain rentan terhadap serangan hama, tingginya curah hujan juga membuat sayuran cepat mengalami pembusukan.

“Keberadaan Pasar Agrobisnis sewukan ini menjadi pusat transaksi semua hasil pertanian dari petani lereng Gunung Merapi, Merbabu Andong, dan Telomoyo. Setiap hari hampir 150 ton lebih berbagai sayuran masuk dan keluar dari pasar ini” tutup Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.