Komisi IV Bahas Stok Dan Ketersediaan Bahan Pangan Di IKN

oleh -31 views
UCH_4339
Anggota Komisi IV DPR RI, Foto : Ucha/nr

Panennews.com – Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Balikpapan, Kalimantan Timur terkait dalam rangka meninjau kesiapan ketersediaan pangan untuk kawasan IKN.

Tahun 2024 nanti pemerintah akan mulai melakukan mobilisasi ASN untuk menikmati kawasan tersebut dan berpotensi akan meningkatkan berbagai kebutuhan termasuk pangan.

“Mulai tahun 2024 nanti itu akan terjadi pergeseran jumlah kebutuhan pangan karena sudah ada mobilitas atau pemindahan ASN terutama dari Jakarta untuk ke ibu kota negara ini akan membawa konsekuensi. Salah satunya adalah kebutuhan energi, yang kedua adalah kebutuhan pangan. Ini yang tadi kita gali secara mendalam,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo selaku ketua Tim Kunker di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga :   Tekan Inflasi, Gelaran Pasar Murah Bandung Siap Gelontorkan 10 Ton Beras

Rangkaian kunjungan kerja ini dimulai dengan pertemuan dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak sebagai Satuan Kerja Balikpapan yang membahas kondisi pesisir Kalimantan Timur termasuk proyeksi pasokan pangan berupa produk perikanan bagi kawasan IKN.

Tak hanya dari sisi perikanan, dalam waktu yang sama Komisi IV DPR RI juga melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Balikpapan.

Pada kesempatan ini, Komisi IV DPR RI sekaligus melakukan pengecekan terhadap ketersediaan pangan di Kalimantan Timur menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Kalau tadi dilaporkan oleh Bulog memang untuk jangka pendek ini kebutuhan pangan di Provinsi Kalimantan Timur ini lebih dari cukup karena jumlah penduduknya belum mengalami kenaikan yang signifikan,” jelasnya.

Baca Juga :   Komisi IX Sebut Masyarakat Butuh Harga Pangan Murah Daripada Rice Cooker

Dalam pertemuan tersebut diidentifikasi beberapa permasalahan yang ada. Disampaikan Firman, sinergisitas antara pengampu kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

“Tadi bahwa belum ada satu regulasi yang jelas terutama bagaimana kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk menyiapkan grand strategy-nya. Kami mengusulkan agar semua stakeholder ini bisa secara bersama-sama untuk menyusun grand strategy-nya karena masalah swasembada pangan untuk menuju kedaulatan pangan ini konsep nya harus jelas,” tutur legislator Dapil Jawa Tengah III tersebut.

Lebih lanjut Firman merinci bahwa konsep yang diusung untuk menuju kedaulatan pangan harus memiliki data yang jelas dan ketersediaan produksi yang terukur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.