Industri Kelapa Berkelanjutan, Jadi Pendongkrak Kesejahteraan Petani

oleh -55 views
buah kelapa
Ilustrasi Buah Kelapa - Foto : Freepik

Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC) terus mengembangkan industri kelapa.

Adapun industri kelapa ini yang sifatnya berkelanjutan dan bernilai tambah sebagai salah satu kunci meningkatkan kesejahteraan petani.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat membuka Sesi Tahunan ke-59/Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Kelapa Internasional yang akan digelar di Bandar Lampung, Kamis (07/12/2023).

Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan berharap pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 5–7 Desember 2023 tersebut tidak hanya menjadi forum pertukaran data dan informasi tahunan, tetapi juga dapat memberikan masukan strategis bagi inovasi dan pengembangan sektor perkelapaan.

“Pertemuan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang inovatif dan aplikatif untuk meningkatkan permintaan produk kelapa dan turunannya di tingkat global,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga :   Industri Susu Dongkrak Produktivitas Peternak Muda Sapi Perah

Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan juga menyoroti tantangan komoditas kelapa di pasar global. Hal ini mencakup fluktuasi harga kelapa, penurunan produktivitas tanaman kelapa, gangguan rantai pasok, dan kampanye negatif terhadap produk minyak kelapa.

“Oleh karena itu, kami meminta ICC untuk menyusun strategi peningkatan harga kelapa dalam mencapai sektor perkelapaan berkelanjutan, termasuk perbaikan menyeluruh baik di tingkat hulu maupun hilir untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” usul Mendag Zulkifli Hasan.

Lebih jauh, Mendag Zulkifli Hasan berpesan kepada anggota ICC dan seluruh pemangku kepentingan industri kelapa untuk meningkatkan kolaborasi. Menurutnya kunci kemajuan sektor kelapa adalah kolaborasi.

“ICC dan seluruh negara anggota perlu memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan, transfer teknologi, dan implementasi program sektor kelapa berkelanjutan,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga :   KLHK Amankan Industri Pengolahan Kayu Ilegal Di Sulawesi

Sementara itu, Gubernur Arinal mengatakan kelapa merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi Lampung. Saat ini total produksi kelapa di Provinsi Lampung mencapai 78.571 ton pada tahun 2022 dengan luas lahan 89.673 hektare.

Berbagai produk kelapa didistribusikan ke pasar dalam negeri dan diekspor ke berbagai negara, terutama Amerika, Tiongkok, Belanda, Jepang, dan Australia.

Lebih jauh, produk kelapa yang diekspor dari Provinsi Lampung antara lain santan, karbon aktif, briket, sabut kelapa, kopra, nata de coco, minyak kelapa, kelapa utuh, dan nipah.

“Saya berharap pemangku kepentingan di sektor perkelapaan dapat bersinergi pada pertemuan ini agar usaha tani kelapa semakin sukses. Utamanya melalui peningkatan produktivitas, penguatan industri melalui diversifikasi, dan hilirisasi produk kelapa” tutup Arinal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.