Cegah Abrasi, Pembudidaya Di Serang Tanam Sejumlah Pohon Mangrove

oleh -26 views
ilustrasi mangrove
Ilustrasi Hutan Mangrove - Foto : Pexels

Panennews.com – Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) Komisi IV DPR RI melakukan peninjauan progress pemulihan pemeliharaan tanaman mangrove yang ada di Desa Lontar, Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.

Peninjauan tersebut berkaitan pula dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak dari COVID-19 lalu yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Diketahui, pada 2020, Menteri LHK Siti Nurbaya telah melakukan penanaman mangrove dalam rangka untuk mencegah abrasi di daerah tersebut.

“Kita melihat bahwa pertumbuhan dari mangrove yang sudah ditanam sejak 2020 ini tidak terlalu tumbuh dengan baik, banyak yang mati. Dari laporan, terdapat 30 persen (tanaman mangrove) yang mati dikarenakan cuaca yang sangat panas menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya tidak sempurna,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Nur’aeni kepada Parlementaria di sela-sela kunsfik, di Banten, Jumat (01/12/2023).

Baca Juga :   Tips Memulai Budidaya Wijen Bagi Pemula

Pembudidaya mangrove ini berinisiatif untuk mempertahankan tanaman penahan abrasi itu dengan cara bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk terlibat dalam program CSR.

Sehingga, mangrove tersebut juga bisa bermanfaat untuk budidaya ikan, udang, bandeng, dan sebagainya.

Meski dilanda cuaca yang sangat panas ekstrem, namun para pembudidaya mangrove setempat, tak khawatir untuk melanjutkan inisiatif menjaga tiap tanaman mangrove yang bisa dipertahankan.

Bahkan, para pembudidaya mangrove ini melakukan kolaborasi dengan perusahaan melalui program Cooperate Social Responsibility (CSR) yang dapat dilakukan secara baik.

Baca Juga :   Hutan Gundul Di Pegunungan Kendeng Ditanami Seribuan Bibit

­“Karena itu, kami mendorong untuk menjadi bagian dari evaluasi bahwa penanaman mangrove ini memiliki manfaat yang bagus sekali. Di samping bisa untuk menyerap CO2, mangrove juga bisa menahan abrasi juga untuk berkembangnya beberapa jenis ikan, udang, bandeng, dan sebagainya. Akan tetapi kalau saya lihat program ini tidak diimbangi dengan pemeliharaannya yang menyebabkan sekali ditanam lalu tidak diurus. Sehingga, ini jadi bahan pertimbangan kami untuk evaluasi dengan Menteri terkait,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.