Pantau Produksi Petani, Kementan Stabilkan Harga Cabai Jelang Akhir Tahun

oleh -39 views
WhatsApp-Image-2023-11-29-at-07.04.37-1024x576
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Dinamika harga cabai diberbagai daerah menjelang akhir tahun menjadi fokus perhatian Kementerian Pertanian (Kementan).

Khususnya, dalam menjaga stabilitas harga komoditas hortikultura jelang Hari-Hari Besar Keagamaan (HBKN).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kehadiran di lapangan untuk mendukung petani, memantau produksi, mencatat masalah yang dihadapi, dan memberikan solusi bersama dinas pertanian.

“Jelang naturu ini kita semua harus berada di lapangan, kita harus berada didekat petani, hitung produksinya, catat masalahnya dan berikan solusi. Tentunya kalau bersama-bersama dinas pertanian kita bisa temukan solusi terbaik itu”, tegas Mentan Amran, Kamis (31/11/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, memerintahkan untuk secara terus-menerus petugas dari Kementan berada di lapangan.

Tim tersebut terlibat dalam pemantauan harga, distribusi bantuan, pemantauan serangan hama, penyakit tanaman, serta memberikan edukasi kepada petani.

“Tim kami sudah dilapangan, ada yang memantau harga, ada yang mantau bantuan dititik bagi, tim POPT memantau serangan hama dan penyakit tanaman, dan beberapa tim hadir untuk mengedukasi petani.” Terang Anton, sapaan akrabnya.

Baca Juga :   Masuki Masa Panen Raya, Kementan Pastikan Stok Beras Aman

Lebih lanjut, Prihasto Setyanto yang juga menjabat sebagai Plt. Sekjen Kementan menjelaskan bahwa meskipun kenaikan harga cabai merupakan hal biasa, upaya pemberian bantuan pompa sumur dalam di beberapa wilayah telah dilakukan untuk mengatasi dampak kekeringan, sehingga produksi diharapkan dapat kembali normal.

Menurutnya, produksi cabai saat ini masih dalam level aman jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi. Dia menegaskan bahwa dengan turunnya hujan, para petani akan kembali menanam, dan produksi cabai diprediksi surplus untuk tahun ini meskipun bulanan bisa mengalami fluktuasi yang bersifat musiman.

“Kementan terus berupaya mendukung petani dengan memberikan bantuan tambahan, memantau kondisi lapangan, dan memberikan solusi agar harga cabai kembali stabil ditengah dinamika perdagangan yang terjadi” ujar Prihasto.

Baca Juga :   Antisipasi Dampak El Nino, Prabowo Bantu Sumur Bor di Desa-desa Rawan Kekeringan Gunungkidul

Lebih jauh, Di Kabupaten Bulukumba, kenaikan harga cabai terjadi secara drastis. Petani seperti Ice Rismayani dan Muhammad Ramli merasakan dampaknya.

Ice mengakui bahwa stok cabai berkurang akibat dari cuaca ekstrim el nino, sementara Ramli menganggap harga yang tinggi sebagai peluang untuk mengembangkan lahan cabai lebih besar dan mengatasi kerugian sebelumnya.

Hal ini diakui Ice karena memang stok cabai di kota Kabul (sebutan kota bulukumba di kalangan anak milenial) berkurang akibat kekeringan yang melanda hampir sekitar 4 bulan lamanya.

“Saya selaku petani tentunya saat ini senang sekali kalau harga cabai mahal, karena bisa mengembalikan kerugian kami dulu. Sekarang ini kami bisa nabung keuntungan itu untuk mengembangkan lahan cabai ini lebih besar. Harusnya masyarakat mengizinkan kami untuk menikmati keuntungan cabai itu, agar para petani seperti kami ini bisa merasakan kesejahteraan” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.