Optimalisasi Lahan Rawa, Kementan Kebut Realisasi Padi Rawa Di Sumsel

oleh -29 views
download (24)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Usai rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI Menteri Pertanian Amran Sulaiman tancap gas garap optimalisasi lahan rawa dengan menggelar Rakor di Palembang, Senin (13/11/2023).

Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi perhatian karena potensi lahan rawa pasang surut dan lebaknya mencapai 650 ribu hektar.

Dalam rapat tersebut Mentan Amran langsung meminta Bupati dan kepala dinas yang hadir untuk mengusulkan bantuan bagi petani di daerahnya.

“Untuk Bapak Bupati yang hadir tolong pak Dirjen dicatat kebutuhannya, ini menandakan bahwa pemimpin daerah peduli orang kecil (petani), kalo bisa tambah”ucapnya.

Selain itu, Amran juga menjelaskan untuk urusan petani dia tidak mau main-main. Tercatat usulan dari Kabupaten seluas 128 ribu hektar yang akan dapat bantuan langsung dari Kementan untuk optimalisasi rawa.

Baca Juga :   Produksi Padi 2023 Di Jawa Timur, Diperkirakan Naik Hingga Capai 0,68 Persen

Lebih lanjut, Amran menargetkan optimalisasi lahan rawa seluas 128 ribu hektar dan bisa jadi terbesar di Indonesia.

Adapun 128 ribu hektar ini jika panen 2 kali setahun dan rata-rata panen 5,4 ton /hektar berarti ada 1 juta lebih ton gabah yang bisa dihasilkan atau 500 ribu ton beras.

“Ini baru 1 provinsi, rencananya kita akan garap seperti ini di 10 provinsi” jelasnya.

Amran menambahkan indeks pertanaman padi yang 1 kali akan kita dorong jadi 2 kali, yang 2 jadi 3 kalo bisa 4. Untuk mendukung rencana tersebut Amran akan menyiapkan pupuk dan alat mekanisasi seperti traktor, escavator dan combine harvester agar gerakan pertanaman bisa lebih masif.

Amran optimis Sumsel mampu mendongkrak produksi padi nasional dan penyumbang pangan terbesar di Indonesia.

Baca Juga :   Agar Produktivitas Terjaga, Kementan Beberkan Lagi Strategi Hadapi El Nino

Sementara itu,Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan Sumsel sebagai lumbung beras nasional peringkat 5 setelah Jatim, Jabar, Jateng dan Sulsel.

“Ini potensi sangat besar untuk dibuka dan dimanfaatkan untuk tanam padi, dimulai akhir tahun 2023 ini secara bertahap” jelas Suwandi.

Lebih jauh ia menyampaikan, mencermati data KSA BPS bahwa luas panen Sumsel setiap tahunnya seluas 510.000 hektar dari luas baku sawah (LBS) 470.000 hektar sehingga ada potensi meningkatkan Indek Pertanaman (PIP) hingga IP200 dan IP300 bahkan di beberapa lokasi bisa lebih tinggi lagi.

“Untuk itu seluruh Kadistan Kabupaten se Sumsel berkumpul di Palembang merancang rencana tanam, pola tanam dan meningkatkan Indek Pertanaman pada 2023-2024” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.