Komisi IV Sebut Program Insentif Petani, Jadi Upaya Kembalikan Kemandirian Pangan

oleh -32 views
AFR_5403-Pilihan
Anggota Komisi IV DPRRI Foto : Arief/nr

Panennews.com – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyatakan pentingnya program insentif bagi petani untuk mengembalikan kemandirian pangan.

Terutama dengan adanya El Nino yang berdampak pada petani mengalami gagal panen. Sehingga, program insentif penting agar segera mengembalikan kekurangan pangan.

“Usulan yang sedang kita bahas ini sesuatu hal yang sangat baik ya, tetapi intinya adalah bahwa dampak El Nino itu cukup besar. Pertama banyak sekali petani yang gagal panen, nah biasanya petani kita kalau udah gagal panen udah babak belur. Mereka enggak punya modal untuk mengembalikan modal juga susah. Sehingga ketahanan pangan kita (menjadi) semakin rawan, ya jumlah impor semakin tinggi,” kata Daniel dalam Rapat Kerja Komisi IV dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca Juga :   Percepat Produksi, KWT Gunung Kidul Terima Bantuan Bangsal Pasca Panen

Lebih jauh, Daniel pun mengatakan banyak sekali petani yang gagal panen karena el nino dan mengembalikan modal susah.

“Banyak sekali petani yang gagal panen karena El Nino. Kalau sudah gagal panen, mengembalikan modal juga susah. Sehingga ketahanan pangan semakin rawan, impor semakin tinggi”

Oleh karena itu, Politisi Fraksi PKB itu menilai perlu ekstra keras kerja keras untuk dapat mengembalikan kemandirian pangan sehingga ketergantungan impor semakin berkurang.

Untuk perubahan tersebut, menurutnya kedepan program insentif kepada petani itu menjadi penting.

“Ya insentif yang lengkap, sehingga khususnya di pangan ya, di padi, baik dari pupuk, dari bibit, dari pengolahan. Sehingga kita bikin segera mengembalikan kekurangan pangan,” jelasnya.

Baca Juga :   Jaga Ketahanan Pangan dan Optimalisasi Lahan Pertanian Jadi Dasar Kementan Perbaiki Tata Kelola Pupuk Subsidi

Selain itu, dirinya juga menyoroti adanya laporan mengenai dicoretnya program pertanian Pemberdayaan Petani dan Pedesaan (P2L).

Dirinya menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya di lapangan program tersebut cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Yang kedua adalah kita berharap kehadiran menteri itu justru menambah berkah kita semua jangan malah mengurangi. Karena saya dapat laporan P2L malah dicoret yang tersisa, mohon dikembalikan Pak Menteri soal P2L. Karena itu fakta di lapangan adalah Kelompok Wanita Tani ibu-ibu itu sangat produktif, mengurangi tingkat kemiskinan. Ya mereka itu benar-benar sebagai penggerak di desa,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.