Panennews.com – Potensi panen padi di Kabupaten Temanggung pada Oktober hingga Desember 2023 tercatat kurang lebih 900 hektare.
Adapun luasan tersebut akan terus bertambah seiring dengan dimulainya musim tanam saat ini yang nantinya akan panen lagi pada bulan yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, dengan luasan tersebut, potensi panen padi akan terus ada setiap bulannya, sehingga berpengaruh terhadap cadangan pangan.
“Kami prediksi sampai tiga bulan ke depan masih ada panen padi di lahan sekitar 800-an hektare lagi,” kata
Disebutkan, pada Oktober ada potensi panen pada sekitar 360 hektare padi. Demikian pula pada November, mencapai luas kisaran 370 hektare.
Sementara pada Desember, potensi panen akan turun menjadi luas kisaran 270 hektare. Namun, stok beras bisa terbilang cukup.
“Potensi panen itu sudah dihitung dengan yang mengalami serangan organisme pengganggu tanaman (OPT),” katanya.
Selain itu, Joko juga mengatakan, serangan OPT tidak terlalu mengkhawatirkan dengan cadangan pangan di wilayah tersebut. Termasuk pula bila nanti ada distribusi keluar atau masuk.
“Cadangan pangan saya kira cukup sampai Desember, nanti pada Januari akan ada panen lagi dari hasil penanaman saat ini,” terangnya.
Lebih lanjut, adapun untuk cadangan beras di Kabupaten Temanggung, imbuh Joko, tercatat 6.000 ton beras, atau cukup untuk 18 hari ke depan jika dikosumsi seluruh penduduk Temanggung.
Cadangan itu, berupa cadangan beras di gudang Bulog, ketersediaan di pasar dan toko sembako. Dengan ketersediaan beras itu, dia mengimbau warga agar tidak perlu resah.
Sementara, terangnya, harga beras, untuk kualitas medium berkisar antara Rp12.500 sampai Rp13.500 ribu per kilogram dan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar) Bulog Rp10.900 per kilogram.