Hadapi El Nino, Petani, Penyuluh, dan Peneliti Harus Berkolaborasi

oleh -10 views
Aktivitas pertanian di Bantul di tengah cuaca panas. (Panennews.com/ Hernawan)
Aktivitas pertanian di Bantul di tengah cuaca panas. (Panennews.com/ Hernawan)

Panennews.com – Pakar Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta petani, penyuluh, dan akademisi bersinergi untuk mengantisipasi El Nino. Petani perlu mencatat perubahan-perubahan lingkungan yang dapat menjadi solusi dan pembelajaran bagi penyuluh dan peneliti.

“Tahun 2023 ini ancaman El Nino menjadi lebih menyita perhatian masyarakat karena terkait ketahanan pangan di Indonesia. Kita masih ingat di awal tahun lalu kemudian di saat panen raya, kita masih kekurangan stok beras sehingga pemerintah masih harus melakukan impor,” ujar Bayu Dwi Apri Nugroho, doktor Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Senin (16/10/2023).

Selain antisipasi dengan impor untuk menjamin ketersediaan stok pangan, menurut Bayu, diperlukan peran serta masyarakat dalam menghadapi fenomena El Nino.

Bayu mengungkapkan, di tengah fenomena El Nino yang tidak diketahui kapan berahirnya perlu mendorong riset-riset baik itu di perguruan tinggi, lembaga riset pemerintah maupun swasta, untuk menciptakan varietas-varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan atau tidak memerlukan air yang banyak untuk tumbuh.

Peran penyuluh pertanian dan perangkat desa dalam mendampingi petani juga sangat diperlukan.Terlebih di saat para petani beradaptasi dengan kekeringan di wilayahnya di saat melakukan budi daya.

“Bagaimanapun Fenomena El Nino ini berdampak dan berpengaruh terhadap ketahanan pangan karenanya diperlukan langkah-langkah adaptasi dan kita semua berharap ketahanan pangan di masyarakat tetap terjaga walaupun masih dalam ancaman fenomena ini,” kata pakar agroklimatologi dan ilmu lingkungan ini.

Baca Juga :   Terapkan Smart Farming, Kementan Apresiasi Petani Milenial Pasuruan

Menurutnya, para peneliti sesungguhnya sudah menyampaikan terkait adaptasi dan mitigasi dampak El Nino di sektor pertanian seperti pemantauan cuaca secara intens, konservasi air, diversifikasi tanaman yang adaptif terhadap kekeringan, manajemen hama dan penyakit, hingga penggunaan teknologi informasi.

Meski begitu, menurutnya ada satu hal yang mungkin terlupakan yakni sinergi antara petani dan penyuluh sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah. Berbagai solusi tidak akan berhasil apabila tidak ada sinergi dan kolaborasi yang intens antara petani dan penyuluh.

Menurut Bayu, peran aktif petani sangat dibutuhkan dalam adaptasi dan mitigasi dampak El Nino ini. Petani sebagai aktor utama dalam menghadapi El Nino sudah seharusnya mendapatkan edukasi terkait dengan fenomena El Nino. Selama literasi petani soal ini masih rendah maka tidak sedikit dari petani beranggapan hal ini sebagai fenomema biasa.

“Bisa jadi petani beranggapan hal ini biasa saja, hanya salah musim, dan akan segera normal. Padahal, mereka perlu diberi edukasi dan di sinilah peran penyuluh untuk memberikan edukasi,” paparnya.

Baca Juga :   Food Estate Rotiklot, Harapan Baru Ketahanan Pangan Nasional Wilayah Timur

Di samping edukasi, petani perlu diberi pembelajaran dan mengamati perubahan kondisi di lahan secara harian dan fisiologis tanaman. Fluktuasi dan perubahan-perubahan kondisi lingkungan dan tanaman ini perlu dicatat secara sederhana atau diingat dan disampaikan ke penyuluh.

Ia juga menelankan perlunya pertemuan rutin mingguan antara petani dan penyuluh sehingga diperoleh informasi dari para petani tentang kondisi di lahannya. Hal ini akan menjadi lesson learned bagi petani dan mereka melihat dampak El Nino secara langsung untuk mencari solusi dengan mendengarkan masukan dan informasi pengetahuan dari penyuluh.

Sinergi dan kolaborasi petani dan penyuluh ini diharapkan menjadi suatu model adaptasi dan mitigasi secara langsung di masyarakat. Meskipun informasi El Nino melanda Indonesia secara menyeluruh, kondisi di masing-masing lahan atau daerah berbeda-beda.

Oleh karena itu, diperlukan pengumpulan informasi yang berbeda-beda dari masing-masing lahan yang akan dijadikan dasar sebagai upaya solusi riil dalam menghadapi El Nino maupun fenomena iklim lainnya dimasa mendatang.

“Sinergi dan kolaborasi petani dan penyuluh ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam meghadapi El Nino dan menjaga ketersediaan pangan tetap terjaga,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.