Panennews.com – Badan Karantina Indonesia (Barantan) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Pangkalpinang fasilitasi ekspor chips porang atau serpih porang perdana tembus pasar Tiongkok.
Adapun volume komoditas asal Bangka Belitung ini sebanyak 25 ton dengan nilai ekonomi sekitar Rp850 juta.
“Saya mengapresiasi hari ini kita bersama-sama menyaksikan pelepasan ekspor chips porang perdana. Luar biasa ini perdana tembus ke Tiongkok. Dengan volume sebanyak 25 ton,” ujar Bambang yang mewakili Kepala Barantan, Sahat Manaor Panggabean, seusai pelepasan di Pelabuhan Pangkal Balam, Selasa (03/10/2023).
Ekspor perdana ini, menurut Bambang sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo, setelah penandatanganan MoU atau nota kesepahaman beberapa waktu lalu.
Nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Adapun nota kesepahaman meliputi ekspor chips dan tepung porang.
“Badan Karantina Indonesia akan terus berkolaborasi dengan kementerian lembaga terkait untuk program hilirisasi komoditas unggulan seperti porang ini. Hal ini untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas ekspor. Hari ini kita ekspor chips porang, semoga tidak lama lagi kita bisa ekspor tepung porang,” tambah Bambang.
Sementara itu, disampaikan oleh Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pasaribu perlunya kolaborasi dalam melaksanakan program strategis. Baik pemerintah pusat maupun daerah.
“Pemprov bersama pemangku kepentingan akan terus mendukung sehingga ekspor ini tidak hanya perdana, tetapi dapat terus berkelanjutan,” jelas Suganda.
Lebih lanjut, tren ekspor porang di Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan pasar porang dari luar negeri, terutama di negara- negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus mengembangkan sektor porang untuk meningkatkan produksi dan ekspor porang dari Indonesia.
Lebih jauh, Herwintarti Kepala UPT Barantin di Pangkalpinang mengatakan sejalan dengan arahan Presiden Jokowi ketika mengunjungi pabrik pengolahan porang di Jawa Timur tahun 2021 silam.
“Komoditas unggulan tersebut akan menjadi makanan masa depan yang rendah kalori, rendah karbo, dan rendah kadar gula sehingga banyak diminati pasar mancanegara” tutupnya.