Ukuran Mini Potensi Tinggi, Timun Baby Dikembangkan Kelompok Wanita Tani Sleman

oleh -10 views
Bupati Sleman Kustini saat membuka bimtek lomba tanam timun baby
Bupati Sleman Kustini saat membuka bimtek lomba tanam timun baby. (Dok. Pemkab Sleman)

Panennews.com – Produktivitas timun baby yang tinggi membuat tanaman holtikultura ini dilirik untuk dibudidayakan secara lebih luas. Dalam sebulan tanaman ini dapat dipanen puluhan kali.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan, Suparmono, menyampaikan timun baby dapat panen 20-35 kali dalam satu bulan.

“Hasil panennya dapat mencapai kisaran 3 ton pada lahan 1.000 meter persegi,” ujar dia di pembukaan Lomba Tanam Timun Baby, Minggu (16/7/2023).

Lomba Tanam Timun Baby digelar Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya mengembangkan lahan pertanian di Sleman, terutama timun baby.

Berbeda dari timun pada umumnya, seperti namanya, timun baby berukuran kecil, yaitu sekitar 12 cm dan berdiameter 3-4 cm. Kendati mini, tekstur buahnya sangat renyah dan mudah untuk dikunyah.

Baca Juga :   Kementan Gelontorkan Ribuan Vaksin untuk Basmi Antraks di DIY

Alhasil, timun ini sering dijadikan sebagai lalapan. Di Sleman, dengan banyaknya warung makan nasi lalapan, terutama di kawasan dekat kampus dan kos mahasiswa, potensi cuan lalapan timun baby amat tinggi.

Suparmono menambahkan, potensi timun baby diharapkan dapat menjadi peluang baru bagi KWT dalam meningkatkan pendapatan.

“Penanaman dilaksanakan maksimal pada 25 Juli. Untuk proses penanaman berlangsung selama sekitar 1 bulan. Kami juga berusaha untuk menghubungkan KWT dengan pasar timun yang Insya Allah sangat potensial,” jelasnya.

Bupati Sleman Kustini menyambut baik inisiatif pengembangan timun baby yang bisa menjadi jalan baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ia berharap, kualitas produksi holtikultura Sleman semakin meningkat.

“Mari ibu-ibu semua kita jadikan kesempatan ini sebagai ajang untuk meningkatkan hasil produksi kita. Jadikan sebagai motivasi untuk menghasilkan produk yang sehat, berkualitas, dan nanti hasilnya bisa dirasakan ibu-ibu. Semoga hasilnya pun dapat meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu semua,” jelas Kustini.

Baca Juga :   Tanam Seribu Pohon Durian, Gunungkidul Jadi Sentra Budidaya Durian Musang King di DIY

Kustini juga berharap inovasi ini juga dilakukan pada komoditas lain. Sehingga, semakin banyak peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memakmurkan lahan pertanian Sleman.

Untuk mecapai hal tersebut, Bupati mengajak KWT berkolaborasi dengan kelompok petani milenial agar dapat melahirkan inovasi baru melalui teknologi terkini.

Untuk mendukung upaya peningkatan produktivitas, Pemkab Sleman memberi bantuan sarana budidaya timun baby kepada KWT. Selain itu, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman juga memfasilitasi KWT dengan diskusi melalui kegiatan bimbingan teknis budidaya timun baby.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.