Tekan Inflasi, Lombok Barat Gelar Gerakan Pangan Murah

oleh -11 views
Beras
Foto : Panen News

Panennews.com – Pemkab Lombok Barat (Lobar) bisa menekan tingkat Inflasi daerah hingga 3,9 persen dari sebelumnya 6 persen lebih. Angka Inflasi ini pun berada di bawah rata-rata nasional dengan angka 4 persen. Hal ini berkat berbagai langkah yang telah dilakukan Pemkab dalam menangani dan mengendalikan Inflasi.

Kabag Ekonomi Setdakab Lobar, Agus Rahmat Hidayat menjelaskan, mengenai laju inflasi pada bulan Mei 2023, inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima sebesar 3.90 persen. Lombok Barat bersama Loteng, Lotim dan KLU, angka inflasinya mengikuti Kota Mataram.

Untuk Lombok Barat mengacu pada inflasi kota Mataram 3.94 persen. Berbagai upaya dilakukan seperti operasi pasar, memaksimalkan hasil produksi LPM desa, Gerakan Pangan Murah, hingga penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat miskin.

Selain itu, kata dia, angka inflasi nasional sebesar 4.00 persen. Sedangkan inflasi month to month untuk gabungan ke-dua Kota (kota Mataram dan kita Bima), sebesar 0.16 persen. Dengan Inflasi Lobar 3,9 persen, maka angka ini berada di bawah nasional dengan angka 4 persen. “Semoga bisa beranjak menjadi 3 persen di akhir tahun,” ujarnya.

Baca Juga :   Sidak Sejumlah Pasar, Pj Bupati Jepara Pastikan Harga Beras Aman

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lobar, Damayanti Widyaningrum menjelaskan, upaya kongkret yang dilakukan pihaknya bersama OPD terkait untuk mengatasi Inflasi di antaranya memaksimalkan hasil produksi Lumbung Pangan Masyarakat Desa (LPMDes).

Caranya, lanjut Damayanti yaitu dengan mengoptimalkan penggilingan padi di sejumlah desa untuk menjaga stabilitas harga serta menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga komoditas terutama bahan pangan strategis.

Selain itu pihaknya memonitor harga pangan di pasar besar yang ada di Kabupaten dan melakukan pengecekan stok ketersediaan di gudang distributor dan LPG bersama Tim TPID dan Satgas Pangan.

Melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan tujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dan mencegah terjadinya inflasi di Lombok Barat.

GPM sendiri telah dilaksanakan di 10 Kecamatan sebanyak 33 kali. Dengan rincian, sebelum Hari Raya Idul Fitri (bulan Januari – Mei 2023) sebanyak 28 kali. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H sebanyak 4 (empat) kali (telah dilaksanakan) dan 6 kali akan dilaksanakan sampai dengan bulan Juli 2023 (menjelang tahun baru Islam).

Baca Juga :   Pemprov NTB Gelar Gerakan Pangan Murah, Dorong Diversifikasi Pangan

Berikutnya, menjelang Natal dan Tahun Baru akan dilaksanakan sebanyak 10 kali lagi. Langkah lain yang dilakukan pihaknya menekan inflasi ini melalui rapat koordinasi TPID setiap minggu.

Melakukan gerakan menanam tanaman cepat panen (cabe, terong dan tomat). Melakukan kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Memanfaatkan Belanja Tidak Terduga (BTT).

Demikian juga dengan melakukan Koordinasi dengan BI dan daerah penghasil komoditi untuk melakukan kerja sama antar daerah guna menjaga ketersediaan pasokan dan nenyalurkan Bantuan Pangan kepada 87.912 Keluarga Penerima Manfaat. Jumlah beras yang disalurkan 879.120 kilogram per bulan untuk 10 Kecamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.