Ini Langkah TPID Badung Antisipasi Dampak El Nino

oleh -4 views
High Level Meeting (HLM) dipimpin Wakil Bupati Badung
Rapat High Level Meeting (HLM) dipimpin Wakil Bupati Badung (Panennews.com/Agung Gede Agung)

Panennews.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung menyelenggarakan high level meeting (HLM) yang dipimpin Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa.

HLM mengusung tema “Upaya Antisipasi Dampak El Nino Terhadap Ketahanan Pangan, Persiapan Kabupaten Badung Ditetapkan Sebagai Daerah Sampel IHK pada tahun 2024, serta Menjaga Ketersediaan Pasokan dan Kestabilan Harga Barang Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan”, kemarin, Rabu,(12/7/2023) di Badung.

HLM dihadiri oleh Wakil Bupati Badung, Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali serta OPD terkait lainnya.

Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa menyampaikan, bahwa guna mempersiapkan diri sebagai salah satu daerah sampel IHK (indeks harga konsumen) pada 2024, TPID Kabupaten Badung perlu menyusun roadmap pengendalian inflasi termasuk action plan sehingga arah kerja TPID menjadi lebih jelas, terukur dan berdampak sistemik.

Suiasa juga menyampaikan bahwa, operasi pasar harus terus dilakukan rutin dan frekuensinya ditingkatkan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi terutama dalam menjaga stabilitas harga beras.

Baca Juga :   Wapres Minta Pengusaha Sawit Indonesia Dukung Program PSR

TPID Kabupaten Badung juga tengah melakukan penyusunan database masyarakat yang berhak membeli LPG 3kg. Hal ini sebagai tindak lanjut atas kenaikan harga LPG yang sempat terjadi beberapa waktu silam.

TPID Kabupaten Badung perlu bersama-sama berupaya agar harga dapat konsisten stabil, bukan konsisten tinggi.

“Jangan sampai masyarakat terbebani”, cetusnya.

Dalam kaitannya dengan El Nino, Suiasa mengatakan, agar OPD yang berwenang melakukan pemetaan sumber mata air, serta pengecekan saluran irigasi.

“Lakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan pada sumber mata air atau salurannya”, katanya.

Sementara itu, Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari, menyampaikan, bahwa tingkat inflasi gabungan dua kota di Provinsi Bali pada Juni 2023 telah berada dalam rentang target dan berada di bawah angka nasional.

Hal ini tentu merupakan upaya bersama dari seluruh TPID di Provinsi Bali, termasuk Kabupaten Badung.

Terkait dengan El Nino, Diah menyampaikan bahwa mulai triwulan III 2023, terdapat potensi El Nino yang berlangsung bersamaan dengan musim kemarau.

Baca Juga :   Lahan Sawah Di Manokwari Capai 10 Ribu Hektare, Wamentan Sebut Jadi Lumbung Pangan Papua

“Hal ini berpotensi menurunkan curah hujan hingga kurang lebih 70% sehingga, dapat mempengaruhi produksi komoditas pangan atau ternak,” paparnya.

Dirinya memaparkan, beberapa rekomendasi dapat dilakukan, yaitu, mengupayakan peningkatan produksi pangan terutama di daerah non-sentra melalui program tanam pekarangan dan urban farming.

Selain itu, menurutnya, pemantauan dan perbaikan infrastruktur jalur distribusi untuk kelancaran distribusi pangan dan saluran irigasi serta meningkatkan pemantauan untuk ketersediaan pasokan dan harga barang-barang komoditas strategis di lapangan.

Diah menambahkan, Badung sebagai daerah sampel IHK perlu untuk mengoptimalkan peran Perumda sebagai unit usaha pangan guna menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan, optimalisasi dukungan APBD dalam program pengendalian inflasi daerah, serta meningkatkan kualitas data neraca pangan untuk memperoleh data yang akurat mengenai ketersediaan dan jumlah kebutuhan pangan wilayah.

Selain itu, lanjut Diah, juga perlu untuk untuk meningkatkan efektivitas komunikasi pengendalian inflasi dengan perluasan informasi harga pangan, serta mempercepat pembangunan pasar induk sebagai pusat referensi harga bahan pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.