Panennews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung akan mengalokasikan anggaran Rp 60 miliar untuk penyertaan modal ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar dan Pangan Badung.
Nilai ini bertambah dari rencana pemerintah sebesar Rp 30 miliar. Program ini rencananya akan dimulai tahun Anggaran Perubahan 2023.
Dana ini meliputi bangun unit penggilingan padi atau rice milling unit (RMU) di Mengwi, Badung, hal ini disampaikan, Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa, Kamis,(13/7/2023) saat di temui di Puspem Badung.
“Beberapa program terkait ketahanan dan produksi pangan beras akan di dorong.Di 2023 perubahan ini, kami berupaya menambah modal ke Perumda Pasar Rp 60 miliar,” jelasnya.
Dirinya menyampaikan, selain untuk modal bangun tempat giling beras, Perumda dapat memakai dana tersebut untuk operasional dan modal membeli gabah petani guna diolah dan diproduksi di RMU.
Selain itu, nilai produksi bisa ditekan karena, dilakukan langsung oleh Perumda serta kualitas beras akan di jual terjamin karena, sudah berstandar.
“Setidaknya program ini dapat kendalikan ketahanan pangan sehingga otomatis menekan inflasi. Kalau ketersediaan beras memadai, tidak akan ada kenaikan,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, jika produksi beras lancar, produksi gabah petani otomatis bakal terus diserap di kabupaten Badung.Selain itu, pendapatan petani meningkat dan tidak akan ada celah alih fungsi lahan kembali.
“Jika pendapatan petani meningkat, apa kita inginkan bangga jadi petani, bisa kami wujudkan. Termasuk menekan alih fungsi lahan. Kita bangun pola ini di Badung. Ada produksi, ada kesejahteraan petani,” paparnya.
Dirinya menyampaikan, hasil kajian tim ahli pertanian bahwa, pembelian gabah oleh pemerintah berpotensi menaikkan pendapatan petani 11,5 persen dari posisi saat ini.
Pembelian gabah secara langsung praktis terhindar dari praktik tengkulak (pedagang perantara).
“Kami berharap tidak ada lagi kata kelangkaan, kekurangan pasokan. Jadi, ini kepastian mengenai ketersediaan pangan dan menekan inflasi,” harapnya.