Panennews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan perkembangan varietas-varitas tanaman unggul terus dilakukan dari waktu ke waktu.
Hasilnya, kata SYL, Indonesia mampu menjadi salah satu negara pertanian kuat di dunia yang memiliki ketahanan pangan berkualitas dan berkelanjutan.
Menurut SYL, faktor pendorong dari keberhasilan ini adalah hadirnya teknologi dan sistem pertanian mumpuni, serta kemampuan SDM pertanian unggul di seluruh Indonesia.
“Teknologi yang berkembang saat ini telah membuat Indonesia memiliki varietas unggul dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada. Saya mendapatkan banyak masukan dari apa yang kita lihat hari ini sebagai salah satu tantangan besar, terutama dalam menghadapi kekeringan. Oleh karena itu varietas-varietas tanaman pangan kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa karena hasilnya, misal padi bisa rata rata di atas 10 ton bahkan ada yang 14 ton per ha,” ujar SYL di Kulon Progo, Kamis (01/06/2023).
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa selama ini pemerintah terus berupaya mengembangkan benih unggul bersertifikat yang dipersiapkan khusus untuk peningkatan produktivitas. Bahkan dalam gelaran ini saja benih padi yang dihadirkan mencapai 60 varietas.
“Padi saja ada 60 varietas unggulan termasuk yang tahan hama penyakit dan kekeringan. Untuk jagungnya ada 20 varietas jagung ibrida dan hasilmya tinggi ada yang 2.5 meter 3 meter ada yang tongkol 2 bahkan ada yang warnanya ungu. Untuk rata rata padinya semua di atas 8-7 ton tinggi tinggi 9 bahkan ada yang 11 sampai 12 ton. Begitu juga dengan kedelai dan varietas lainya,” katanya.
Lebih jauh, PJ Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mendorong partisipasi swasta dalam mengembangkan benih unggul sebagai upaya bersama menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih, kata dia, pertanian adalah sektor penting yang memberi nilai ekonomi bagi masyarakat Kulon Progo.
“Sistim pembenihan tanaman pangan masih banyak didominasi pemerintah sedangkan peranan swasta masih kecil, kecuali pada varietas hibrida. Oleh karena itu untuk mendorong lebih partisipasi pihak swasta maka pemerintah dalam hal ini di harapkan dapat membuat kebijakan untuk kemudahan investasi penegakan dan kepastian hukum jaminan keamanan dan meningkatkan kesejahteraan petani untuk menggunakan benih bermutu,” tutupnya.