Kemenperin Terus Genjot Industri Pangan Lokal Olahan Di Papua

oleh -43 views
WUB_1
Foto : Dok. Kemenperin

Panennews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus konsisten melaksanakan program penumbuhan wirausaha baru. Tidak hanya di pusat-pusat pertumbuhan industri, Kemenperin terus aktif mengangkat potensi industri dan menggenjot daya saing pelaku IKM di industri bahan pangan lokal.

Adapun Reni mengungkapkan, Kabupaten Jayawijaya, Papua memiliki potensi komoditas pangan olahan hasil pertanian dan perkebunan yang dapat dimanfaatkan oleh wirausaha IKM.

” Kabupaten Jayawijaya, Papua ini miliki potensi yang cukup baik dalam pengembangan industri pangan olahan” ucap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (06/06/2023).

Lebih lanjut, berdasarkan laporan BPS – Kabupaten Jayawijaya dalam Angka 2021, produksi tanaman pangan terbesar tahun 2020 yaitu ubi jalar dengan produksi sebesar 73.891 ton. Khusus di Kecamatan Wamena, ubi jalar yang dihasilkan bahkan mencapai 1.589 ton.

Baca Juga :   Bangun Pabrik Es Krim Terbesar di Indonesia, Investor Mamin Kucurkan Rp 2 Triliun

Selain itu, terdapat produksi jagung sebanyak 40 ton dan kacang tanah sebanyak 23 ton. Ada pula komoditas buah merah, yang menurut wirausahawan setempat, telah berhasil diolah menjadi selai dan sambal.

Tak hanya itu, tanaman buah jeruk, nanas, dan pisang merupakan tanaman buah paling banyak ditanam di Jayawijaya. Untuk tanaman perkebunan, produksi terbanyak yaitu berupa biji kopi, dengan hasil panen yang meningkat dari tahun ke tahun.

Sementara itu, berdasarkan data dari papua.go.id, jumlah industri pangan kecil di Kabupaten Jayawijaya tercatat sebanyak 101 unit usaha dengan tenaga kerja mencapai 354 orang.

Baca Juga :   Tambah Pendapatan, Budidaya Timun Baby di Sleman Diperluas

Lebih jauh, kelompok industri terbanyak berasal dari sektor industri logam dan elektronik 34 unit usaha, selanjutnya diikuti oleh industri makanan, minuman dan tembakau 25 unit usaha dan industri kerajinan umum 25 unit usaha.

“Kemenperin berupaya meningkatkan kemampuan SDM IKM untuk menghasilkan produk yang berdaya saing dan pengetahuan dalam pemasaran terus bertambah. Semoga pendampingan ini juga bisa memberikan wawasan tentang pengemasan produk pangan yang menarik, higienis, dan bersertifikasi halal,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.