Panennews.com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan) Provinsi NTB Khaerul Akbar mengatakan, tingginya harga telur saat ini dinilai wajar. Ini disebabkan permintaan hingga saat ini masih tinggi dari masyarakat memasuki tibanya Lebaran Idul Adha 1444 Hijriah.
Dikatakan, selain permintaan yang tinggi, mahalnya harga telur di pasar, karena disebabkan rantai pasok yang terlalu panjang, sehingga perbedaan harga ditingkat peternak dan pedagang relatif besar.
“Karena harga di tingkat produsen itu setengah dari harga dari pedagang. Kadang-kadang yang bermain itu kan pedagang,” ujarnya, Kamis (17/5/2023).
Dalam kondisi seperti ini, Disnakeswan aktif melakukan monitoring demi menjaga stabilitas harga telur di pasar. Dari hasil operasi pasar yang dilakukan bersama TPID harga telur dapat ditekan menjadi Rp 50 ribu per tray.
“Intervensi dari Pemerintah ya lakukan operasi pasar juga dengan menekan laju rekomendasi telur masuk ke NTB. Tapi kadang-kadang ada saja yang masuk makanya dikontrol melalui pengawasan di Karantina,” ujarnya.