Panennews.com – Tanaman vanili di NTB, khususnya di Lombok tidak banyak petani yang membudidayakannya. Namun vanili banyak dilirik untuk diekspor memenuhi pasar luar negeri. Pasalnya tanaman yang sering disebut emas hijau ini memiliki harga yang cukup tinggi.
Meskipun membudidayakan vanili ini baik perawatannya maupun saat penanamannya gampang-gampang susah. Namun saat musim panen tiba, tanaman ini cukup menjanjikan dari sisi harganya yang diperoleh petani.
Salah satu petani di Vanili di kembang Kuning, Lombok Timur Syafrudin misalnya mengaku jika vanili yang sudah dipanen dalam kondisi kering, harganya bisa mencapai Rp 3 juta per kilonya. Sedangkan yang masih basah bisa mencapai Rp 350 ribu per kilonya.
Namun membudidayakan vanili sesungguhnya yang dibutuhkan adalah ketelatenan dan ketekunan dalam merawatnya.
Tidak jauh beda dengan menanam tanaman umbi-umbian lainnya yakni masih dilakukan secara stek. Menanam vanili membutuhkan pegangan ke atas untuk medianya agar bisa merambat atau pohon pisang sebagai media menjalarnya.
“Tanaman vanili membutuhkan waktu enam bulan untuk bisa panen. Kalau perawatannya bagus, dan benar cara mengawinkan, maka sekitar enam bulan sudah bisa panen vanili,” kata Syafrudin Rabu (16/5/2023) lalu.
Dikatakan, warga lainnya bisa menjual vanili hingga puluhan juta dalam setiap panen. Ini tergantung dari luas lahan tanamnya. Soal pembeli vanili tak p3erlu susah, Karen ada pengepul yang langsung datang.