Panennews.com – Budidaya ikan saat ini cukup menggiurkan diberbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, dengan budidaya ikan dapat dipercayai menghasilkan banyak ikan terlebih lagi dapat meraup pundi-pundi rupiah.
Ada beberapa macam konsep dalam budidaya ikan yang salah satunya sistem bioflok. Konsep tersebut tentunya ada kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang sangat jarang orang mengetahuinya.
Secara umum, kelebihan budidaya ikan menggunakan sistem bioflok diantaranya pH air yang cenderung lebih stabil. Pasalnya, sistem bioflok ini menurunkan kandungan ammonia pada air yang dinilai dapat menstabilkan air budidaya. Adapun kelebihan selanjutnya yaitu limbah yang ada pada kolam budidaya dapat didaur ulang menjadi pakan protein tinggi, sehingga dapat menghemat pengeluaran pakan.
Selain itu, kelebihan sistem bioflok ini juga tidak memerlukan pergantian air sehingga tidak usah cape-cape mengganti air kolam budidaya. Namun, hal tersebut tentunya dibarengi oleh pengamatan air. Oleh karena itu, hal-hal tersebut diatas menjadi poin-poin kelebihan dari sistem budidaya ikan menggunakan sistem bioflok.
Sementara itu, kekurangan sistem bioflok ini yaitu memerlukan mesin aerator atau filter air yang dapat bekerja terus menerus sebagai penyuplai oksigen. Lebih lanjut, pengamatan air juga harus sering dilakukan untuk mencegah timbulnya zat nitrit yang menganggu air, sehingga sangat memakan waktu untuk pengamatan air ini. Tentunya hal-hal tersebut menjadi salah satu kekurangan dalam budidaya ikan menggunakan sistem bioflok.