Panennews.com – Sebanyak 140 ekor sapi di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Mirisnya, angka kasus tersebut hampir merata di wilayah kabupaten yang terletak di Pantura Timur.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan, dari jumlah kasus itu, tertinggi berada di Kecamatan Pucakwangi dan Winong.
“Saat ini mungkin kasus LSD berkisar 140. Berdasarkan data yang kami miliki, paling banyak berada di Kecamatan Pucakwangi dan Winong. Kalau kecamatan lain paling cuman hanya satu dua kasus saja,” ujarnya, Kamis (23/2/2023).
Dijelaskan, populasi sapi di Pati saat ini sebesar 110.000 ekor. Pati sendiri dijatah sebanyak 5.500 dosis vaksin dari provinsi untuk menekan penyebaran wabah LSD.
Vaksin tersebut telah disuntikkan sejak bulan Desember 2022 silam. Diprediksi, penyuntikan bakal rampung pada bulan ini.
Selain menggencarkan vaksinasi, pihak Dispertan juga melakukan berbagai langkah lainnya untuk mencegah tersebarnya LSD.
Diantaranya melangsungkan edukasi serta memberikan disinfektan kepada kelompok ternak. Diharapkan langkah-langkah ini bisa mencegah penyebaran virus yang penyebarannya melalui lalat penyebab penyakit.
Niken menjelaskan, LSD ini mulai merangsek Pati pada pertengahan Januari 2023. Dari catatannya, saat itu hanya tujuh ekor yang terjangkit. Dan mencapai ledakan kasus pada bulan ini.
Untuk itu, ia meminta agar para peternak sapi mengkomunikasikan dengan pihak dinas atau pemdes jika ada temuan. Tujuannya, biar sapi yang terjangkit bisa di-treatment, dengan begitu tidak akan menyebar.
“Semakin cepat mereka melaporkan, semakin cepat kita penanganan maka semakin cepat juga sembuhnya. Kita kalau yang sudah sakit terkena LSD diobati, sedangkan ternak di sekitarnya kita vaksin,” jelasnya.
