Panennews.com – Meski angka penularan PMK pada sapi sudah mulau menurun, namun saat ini perlu diwaspadai penyakit cacar kulit pada sapi (Lumpy Skin Disease/LSD) yang tentu menjadi ancaman para peternak. NTB sebagai lumbung ternak nasional harus segera mewaspadai bahkan mengantisipasi menyebarnya penyakit yang sudah ditemukan ini.
Sekretaris Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Makmun saat Kick Off Vaksinasi dan Penandaan Ternak di Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, akhur pekan lalu mengingatkan cacar kulit pada sapi ini bikin jijik kalau ngeliatnya. Dan kalau dijual pasti harganya murah.
Karena itu ia meminta peternak karena cacar kulit pada sapi ini belum masuk, agar dijaga. Apalagi penyakit selalu datang membersamai ternak yang datang dari luar daerah.
“Saya sudah sampaikan, mohon dijaga, ternak-ternak yang datang terutama dari daerah-daerah yang ada LSD-nya,” tukasnya.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, drh. Khairul Akbar, M.Si mengaku, sudah mendapat perintah dari Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah untuk mewaspadai masuknya cacar kulit ke NTB. Antisipasi yang sudah dilakukan dengan mengeluarkan Surat Edaran kepada kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama. Antisipasi dapat dilakukan melalui pintu-pintu keluar masuk ternak.
“Antisipasi kami lakukan, ternak-ternak yang berasal dari daerah yang ada kasusnya (cacar ternak). Kita tahan untuk tidak masuk dulu ke NTB,” ujarnya.
Menurutnta, pengetatan pintu-pintu masuk ternak harus dilakukan karena dampaknya, ketika penyakit yang dikhawatirkan sudah masuk, biaya yang akan dikeluarkan untuk penanganannya akan jauh lebih besar lagi.
Ternak-ternak yang masuk dari luar daerah harus sudah mendapatkan rekomendasi dari kepala dinas Nakeswan. Dilengkapi dengan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan).
Terhadap permohonan ternak-ternak yang akan masuk, Khairul Akbar mengatakan NTB akan sangat selektif. Koordinasi juga dilakukan dengan Balai Karantina. Untuk mengantisipasi jangan sampai ternak-ternak dari luar masuk NTB.
Adapun penyakit cacar pada kulit sapi dengan ciri bentol atau benjol-benjol muncul pada permukaan kulit. Penyebabnya adalah virus. Biasanya mengakibatkan rasa gatal pada sapi. Rasa gatal ini akan sangat menganggu sapi-sapi yang terjangkit. Lama-kelamaan kehilangan nafsu makan, dan dapat menyebabkan kematian pada ternak.
“Penularannya dari kontak langsung antara ternak yang sakit dengan ternak yang sehat. berbeda halnya dengan PMK yang penularannya melalui udara sehingga sangat cepat menular dan radius penularannya bisa berpuluh-puluh kilometer,” ujarnya.