Panennews.com – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan mencatat harga kopi di tahun 2022 mencapai Rp 37 ribu, sedangkan 2021 harganya Rp 29 ribu dan pada tahun 2020 lalu harganya Rp 24 ribu per kilogram.
Jika dilihat harga Kopi Robusta di tingkat petani di Kabupaten Tabanan setiap tahunnya mengalami kenaikan hingga 24 persen sejak tahun 2020 lalu.
Kenaikan harga kopi di Kabupaten Tabanan dipicu oleh menurunnya produksi kopi Robusta sejak tahu 2022 lalu hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Made Subagia, di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Kemarin,(Jumat,(24/2/2023).
“Selain produksi kopi yang menurun karena tingginya curah hujan, fluktuasi harga di pasaran juga membawa dampak pada kenaikan harga komoditas ini,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan, terkait penurunan produksi kopi, Subagia menyebutkan jika kondisi cuaca pada tahun 2022 dengan curah hujan yang tinggi memang membawa dampak pada penurunan produksi kopi.
Penurunan produksi kopi pada tahun 2022 ini memang disebabkan oleh faktor alam, yakni curah hujan tinggi sehingga mempengaruhi kondisi tanah.
“Dari pemeriksaan dilakukan secara sampling untuk perkebunan kopi di Kecamatan Pupuan. Hasilnya memang ada beberapa lahan yang kadar PH-nya asam, yaitu mencapai 5 sampai 5,5″, cetusnya.
Dirinya mengatakan, Penurunan produksi ini, dilanjutkannya, juga berdampak pada aktivitas ekspor kopi Robusta Tabanan mengalami penurunan.
Jika selama periode pandemi Covid-19 persentase ekspor masih ada, saat ini ekspor kopi diakuinya sudah tidak ada lagi karena kualitasnya turun.
Dirinya menambahkan, terkait luas lahan kopi di Tabanan, berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, luasan hamparan tanaman kopi di Kabupaten Tabanan mencapai 9.584,87 hektare, dengan produksi kopi yang mencapai 5.327,27 ton pada 2022, sedangkan pada 2021, produksi kopi sebanyak 5.589,12 ton