Wagub DIY Ungkap Dua Masalah di Sektor Pertanian Jogja

oleh -17 views
Wagub DIY HKTI
Wagub DIY saat menerima pengurus HKTI DIY. (Panennews/Hernawan)

Panennews.com – Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, menyatakan dua masalah sektor pertanian di DIY saat ini. Organisasi petani diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Hal ini diungkapkan Paku Alam X saat menerima audiensi Pengurus DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DIY, Jumat (6/1/2023) di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Yogyakarta.

“Bertani bagi kebanyakan orang bukan menjadi sesuatu yang menarik. Padahal kalau dilihat lebih jauh, kata dia, bertani sangat mengasyikkan,” ujarnya.

Menurutnya, pertanian selama ini dianggap sebagai bidang yang tak menarik karena sektor ini masih menghadapi banyak tantangan. Setidaknya ada dua problem pertanian di DIY, yakni tingginya alih fungsi lahan dan kemiskinan yang dihadapi petani.

Baca Juga :   Mengenal Jagung, Tanaman Alternatif Makanan Pokok

“Yang memang perlu diketahui kita semua, di Jogja itu (dunia pertanian) bukan tanpa masalah. Misalnya, alih fungsi lahan (di DIY) tinggi sekali rasionya,” ujarnya.

Apalagi saat ini DIY masih tercatat memiliki 15 kecamatan miskin. Para warga miskin tersebut tak dapat dimungkiri juga datang dari kalangan petani. “Di 15 kecamatan yang dikatakan miskin itu pasti ada petaninya,” imbuh Wagub.

Untuk itu, ia berharap organisasi yang mewadahi petani seperti HKTI memiliki program kerja yang lebih konkret untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi para petani tersebut.

HKTI juga diharapkan mampu memberdayakan petani lebih jauh lagi. Terutama, HKTI bisa menjadi jembatan penghubung pengabdian masyarakat dari pendidikan tinggi.

“Dengan begitu, kita juga memberi kesempatan para civitas akademika mengaplikasikan ilmunya dan program yang dilakukan bisa berkelanjutan,” paparnya.

Baca Juga :   BPS Sebut Ekspor Pertanian Di Agustus 2023 Lebih Meningkat

Ketua DPD HKTI DIY, Ali Agus menjelaskan, ada tiga program penting untuk segera dilaksanakan HKTI DIY. Menurutnya, pengembangan jaringan HKTI DIY harus sampai ke desa-desa, sebab dapat memperkuat benteng kedaulatan pangan di DIY.

“Hal-hal terkait kedaulatan pangan cukup luas cakupannya, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain itu dengan pengembangan jaringan lebih luas sampai desa-desa, diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran ataupun kesejahteraan petani,” imbuhnya.

Ali Agus menambahkan, dua program penting lainnya, yaitu mendorong serta mengembangkan peran generasi milenial dalam bidang pertanian secara umum, dan program pengadaan training center terpadu di DIY.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.