Listrik Pengusir Hama, Produksi Bawang di Bima Meningkat

oleh -52 views
bawang
Petani bawang di Bima. (foto: Istimewa)

Panennews.com – Dukungan cuaca beriklim panas ditunjang lahan pertanian yang luas lebih dari 70 persen masayarakat Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bermata pencaharian petani. Dan yang paling menonjol di Bima yakni budidaya bawang merah.

Setiap tahun petani Bima bisa panen hinga ratusan ribu ton. Semua ini tidak terlepas dari program pemerintah melalui PLN yakni Electrifying Agriculture atau listrik untuk pertanian bagi petani.

Salah seorang petani bawang asal Kaleo, Sape, Bima Maskur Ali misalnya mengaku sejak adanya program listrik agrikultur bagi petani, terjadi perubahan hasil tani yang makin baik dan meningkat.

“Peran listrik bisa meningkatkan produktivitas hasil bawang. Dan sejak para petani menggunakan lampu penerangan dari PT PLN (Persero) untuk lahan pertanian, pengendalian hama semakin lebih baik,” kata Maskur via ponselnya, saat dihubungi Panennews Minggu (25/12/2022).

Baca Juga :   Gunakan Inovasi Drone Di Lahan Padi, Purbalingga Kendalikan Hama

Maskur yang terhimpun dalam Kelompok Tani So Lolu di desa itu mengakui, bahwa selama ini cahaya lampu yang berbinar saat malam rupanya tidak disukai hama.

Sehingga petani bisa menghemat biaya pestisida. Cahaya listrik bisa meningkatkan hasil panen bawang merah. Dan secara otomatis berdampak pada pendapatan para petani.

“Ketika kita perbandingkan, dengan atau tidak menggunakan lampu, sangat jauh berbeda. Penghematan luar biasa dari sisi biaya,” ujar Ali.

“Sebelum adanya program ini biaya pengendalian hama cukup tinggi. Kini dengan adanya modernisasi pertanian dengan listrik PLN ini, para anggota kelompok tani bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga :   Gerak Cepat Kendalikan Hama, Upaya Kementan Amankan Produksi Jelang Tahun Baru

Petani lainnya Rahmat dari Kelompok Tani Wawo Rasa mengungkapkan, hamper seluruh petani di desanya menggunakan program lampu ini. Hal ini mengingat dampak dan manfaatnya cukup besar bagi petani, kususnya bagi pengendalian hama.

Wawo mengungkapkan dengan lampu yang bersinar terang menjadikan hama tanaman tidak betah dan menjauh dari lampu. Ia menjelaskan semula petani mengeluarkan uang untuk membeli pestisida sampaiu dengan Rp 6 juta, tetapi dengan lampu ini jauh lebih ekonomis.

“Sementara dengan menggunakan lampu, pengeluarannya jauh berkurang bahkan mencapai 60 persen dibanding sebelumnya. Jadi para petani sangat diuntungkan,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.