Panennews.com – Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga melakukan gerakan pencegahan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Adapun itu dengan pestisida hayati yang diaplikasikan melalui drone pertanian, bertempat di lahan tanaman padi Desa Karangsari Kecamatan Kalimanah, Sabtu (24/02/2024).
Kepala Bidang Perlindungan Pertanian Dinas Pertanian Purbalingga, Edy Setyanta menyampaikan, kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemkab Purbalingga dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto. Kegiatan tersebut sebagai percontohan pengaplikasian drone pertanian kepada petani.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk percontohan penggunaan drone pertanian. Mudah-mudahan nanti ke depan menjadi budaya modern bagi petani kita, karena kinerja dari drone ini tentunya lebih menghemat waktu, bisa menghemat tenaga. Sehingga harapan kita pencegahan, penanggulangan, dan pemupukan tanaman padi dan yang lain itu bisa secara efektif,” terangnya.
Dia menyebut, saat ini banyak hama wereng batang coklat yang menyerang tanaman padi milik petani di Kecamatan Kalimanah. Oleh karena itu, pihaknya memilih Desa Karangsari Kecamatan Kalimanah dalam gerakan pengendalian OPT dengan drone pertanian.
“Serangan OPT wereng batang coklat ini cukup melanda terutama di wilayah Padamara dan Kalimanah. Jadi hari ini kita memberikan percontohan pencegahan atau pengendalian penyakit atau hama tanaman menggunakan asap cair yang merupakan pestisida hayati yang sangat sangat aman bagi kesehatan kita semua,” katanya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan mengatakan dengan adanya teknologi drone ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan jumlah sumber daya manusia, biaya produksi, serta meningkatkan efisiensi usaha tani.
Karena selain lebih hemat waktu, hemat biaya, dapat dilakukan secara serempak dan merata dalam satu area di waktu yang bersamaan. Dia menyebut pengoperasian drone pertanian yang berkapasitas angkut 20 liter tersebut selama 1 jam akan bisa menyemprot 18 hektar lahan pertanian.
“Satu jam 18 hektar, jadi fokusnya lebih kepada meningkatkan produksi. Dengan adanya ketersediaan produksi akan menjaga kestabilan harga. Dari situlah kenapa BI turun untuk menjaga inflasi dari sisi supply produksi dari barang-barang pertanian,” ungkapnya.