Kemenperin Optimalkan Teknologi Dongkrak Produksi Garam

oleh -58 views
6
Foto : Dok. Kemenperin

Panennews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar memanfaatkan teknologi tepat guna, efisien dan modern sehingga memacu produktivitas dan kualitasnya.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan konsisten melakukan pendampingan dan konsultansi bagi para pelaku industry untuk meningkatkan efisiensi proses di sektor industri, memperbaiki kualitas produk, sekaligus mewujudkan komitmen industri yang ramah lingkungan.

Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin hadir memberikan layanan dalam hal standardisasi industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri dan pelayanan jasa industridi seluruh unit kerja Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI).

“BSKJI Kemenperin berupaya mendukung  pengembangan garam di Indonesia melalui pendampingan dan konsultansi bagi para pelaku industri serta penerapan teknologi yang dikembangkan bagi IKM Menengah melalui unit kerja yang dimiliki,”. Ungkap Kepala BSKJI Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Kepala BSKJI menjelaskan, garam merupakan salah satu komoditas strategis yang  penggunaannya sangat luas, mulai dari sektor konsumsi baik rumah tangga maupun komersial (hotel, restoran dan katering). Selain itu, juga diperlukan oleh sektor industri meliputi industri aneka pangan untuk produksi mi instan, biskuit, bumbu-bumbuan, makanan ringan, dan produk aneka pangan lainnya).

Baca Juga :   Keren, Health Fryer Alat Penggoreng Kerupuk Karya Mahasiswa Yang Rendah Kandungan Minyak

Adapun salah satu unit kerja di bawah BSKJI Kemenperin, yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh ikut berpartisipasi dalam pengembangan garam di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh. Salah satu teknologi yang dikembangkan sekaligus diaplikasikan di sektor IKM pengolahan garam adalah teknologi untuk mempercepat produksi garam menggunakan sistim semprot (sprayer). “Teknologi yang di kembangkan ini telah di aplikasikan di dua IKM garam di Provinsi Aceh, yaitu di UD. Milhy Jaya Bireuen dan Koperasi Tunas Usaha Sejahtera Aceh Besar,” sebut Doddy.

Baca Juga :   Pakar UGM Cetuskan Pengembangan Agroindustri melalui Kecerdasan Buatan

Prinsip kerja dari teknologi yang dikembangkan tersebut yaitu dengan cara menaikkan air garam muda (± 10 0be) menggunakan pompa air yang digerakkan oleh tenaga listrik bersumber dari panel surya  (solar cell) kebagian atas melalui pipa PVC dan di alirkan kembali ke bawah dalam bentuk pancuran seperti shower.

Sementara itu, Mahlinda selaku Ketua Tim pengembangan teknologi pengolahan garam sistem semprot ini mengatakan, dalam kondisi cuaca normal dengan adanya teknologi sistem semprot ini tingkat kenaikan baume air garam rata-rata mencapai 2 obe/hari. Sedangkan jika tidak menggunakan teknologi semprot kadar baume hanya naik 1 obe/hari.

“Hal ini dapat memangkas waktu produksi garam sebanyak 50 persen apabila dibandingkan dengan teknologi konvensional tanpa menggunakan sistem semprot,” jelasnya. Keuntungan lain dari pengggunaan teknologi semprot ini adalah ukuran partikel garam yang dihasilkan lebih halus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.