Kekeringan El Nino, Mentan Amran Segera Pasang 6000 Pompa Di NTB

oleh -19 views
download (15)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera memasang pompanisasi dilahan pertaniannya secara masif.

Langkah ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi el nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan.

“Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar pesawahan bisa terairi sehingga kita bisa mempercepat masa tanam,” ujar Mentan usai menghadiri rapat koordinasi peningkatan produksi padi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (03/05/2024).

Mentan Amran mengatakan sejauh ini ada lebih dari 4000 pompa yang disiapkan untuk NTB. Namun, ribuan pompa tersebut masih bisa ditambah hingga menjadi 6000 pompa apabila air di sungai-sungai yang ada terus basah alias tidak kering.

Baca Juga :   Lampu Light Trap, Jadi Inovasi Strategi Hadapi Serangan Virus Akibat El Nino

“Untuk NTB 4000 pompa, tapi kalau mau ditambah nanti kami tambah jadi 6000 pompa. Kenapa? Karena September, Oktober dan November ini adalah yang paling kritis. Ini yang perlu kita buatkan solusi cepatnya melalui pompa,” katanya.

Mentan menambahkan pemerintah saat ini sudah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi 2 kali lipat alias bertambah secara 100 persen.

Karena itu, mau tidak mau produksi nasional harus meningkat untuk mencapai Indonesia swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.

“Pupuk sudah meningkat 100 persen dari yang 4,5 juta menjadi 9,5 juta. Insyaallah produksi meningkat dan kita bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun yang akan datang,” katanya.

Baca Juga :   Pengusaha Pangan Dukung Kementan, Tingkatkan Pangan Siap Ekspor

Sementara itu, Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan semua arahan Mentan, baik pompanisasi maupun manajemen air seperti panen hujan disektor hulu untuk memenuhi bendungan. Cara ini diharapkan dapat memberi akses air bagi petani meski kemarau.

“Tadi Pak Menteri sampai pada water management, yaitu panen hujan disektor hulu, untuk memenuhi bendungan – bendungan diluar musim hujan, kalau bendungan penuh, maka air bisa disalurkan ke daerah – daerah tadah hujan melalui saluran irigasi” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.