Mentan SYL : Perbanyak Bibit Unggul Berkualitas, Beli dan Bagikan Petani

oleh -56 views
Mentan RI
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meninjau Unit Pengelola Benih Sumber Varietas Unggul Baru (VUB) BPTP NTB. (Panennews.com/Hernawardi)

Panennews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tetap mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperbanyak produksi bibit unggul dan berkualitas.Bukan hanya untuk dibeli, namun juga bisa dibagikan kepada petani.

Keinginan Mentan yang biasa disapa SYL ini diutarakannya pada peninjauan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Varietas Unggul Baru (VUB) di BPTP Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu, (27/11/2022).

Dikatakan Mentan, Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Salah satunya melalui produksi bibit unggul dan berkualitas.

“Usahakan tahun depan perbanyak bibit. Kalau tidak ada yang beli, ya bagikan saja. Jadi kita harus berpikir tidak untuk NTB saja, berpikir untuk Indonesia, dunia dan jangan batasi kemampuanmu karena saya yakin rata-rata kita hanya pakai 30-40 persen dari kemampuan yang kita miliki,” ungkapnya.

Baca Juga :   Mentan SYL Yakinkan Pertanian Makin Maju Dan Modern

Menurut SYL pemerintah, tahun depan harus mulai membagikan bibit unggulnya sebagai salah satu pendorong utama dalam meningkatkan daya gedor ekonomi negara. Apalagi, saat ini, terdapat peluang bagus dimana harga kedelai di pasaran sudah menembus di atas Rp 10 ribu.

“Tahun depan semua harus bagi bibit, karena kedelai sangat dibutuhkan. Saat ini harga kedelai dunia Rp10.400. Saya yakin ke depannya makin naik. Mainkan kemampuan dan kreatifitas, kita bela negara, bela rakyat. Saya mau lihat prestasimu. Jaga NTB, saya berharap dari NTB akan ada sesuatu yang lebih hebat lagi, dari hari-hari kemarin,” kata Mentan.

Baca Juga :   Legislator Minta Pemerintah Untuk Urus Importasi Kedelai Dengan Benar

SYL juga menyatakan, sektor pertanian adalah modal yang paling besar dalam memperbaiki kehidupan. Terbukti, sektor ini tumbuh disaat yang lainnya melemah akibat goncangan krisis dunia. Pertanian juga menjadi bantalan ekonomi saat dunia mengalami pandemi.

“Kita 2,5 tahun diterpa covid, cuaca ekstrim, perang dan ketegangan geo politik, oleh karena itu dunia akan sangat bersoal kurang lebih 340 juta orang akan kelaparan akut. Dan jawaban untuk menghadapi itu adalah pertanian. Jadi apa yang kita lakukan ini adalah perjuangan. Bela negara ini walaupun sekecil apapun,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.