Wisata Pari Manta Indonesia, Tempati Peringkat 3 Di Dunia

oleh -62 views
Laguna Wayag Pari Manta (3)
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkap bahwa upaya konservasi Pari Manta telah berdampak positif bagi peningkatan ekonomi melalui wisata bahari.  Wisata Pari Manta Indonesia bahkan menempati peringkat 3 di dunia dengan perkiraan pengeluaran wisatawan pari manta mendekati USD10,7 juta atau setara sekitar Rp165 miliar dan dampak ekonomi langsung lebih dari USD15 juta per tahun.

Nilai Pari Manta ketika mereka dimanfaatkan dan digunakan secara berkelanjutan untuk pariwisata, nilainya sebesar USD 1 juta (sekitar Rp15,4 miliar). Salah satu lokasi destinasi wisata Pari Manta tersebut berada di Laguna Wayag yang memainkan peranan penting bagi pengembangan wisata bahari Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam Seminar Internasional dengan tajuk “Seberapa Efektif Pengelolaan Kawasan Lindung Laut Bermanfaat Bagi Konservasi dan Pariwisata Pari Manta” yang digagas bersama antara KKP, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomar) dan Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI) di Jakarta pada Minggu (16/10/2022).

Victor juga menjelaskan bahwa melalui Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (Dit. KKHL), Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) telah melakukan berbagai upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati, perbaikan ekosistem dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.

Baca Juga :   Argowisata Jadi Potensi Menjajikan di Negara Agraris

“Dampak positif dari pengelolaan kawasan konservasi sudah mulai terlihat. Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar 8% per tahun setiap tahun sejak 2009 yang merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang, tidak seperti kebanyakan populasi yang sebagian global sedang menurun”. Ungkap Victor

Adapun Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat yang berada dalam Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua, Bulan Juli 2022 lalu mendapat penghargaan bergengsi Blue Park tingkat emas pada Konferensi Kelautan PBB di Lisbon, Portugal. Seiring dengan itu, Raja Ampat diumumkan juga menjadi lokasi pengasuhan Pari Manta pertama di dunia yang terkonfirmasi berada di Laguna Wayag. Laguna Wayag yang terletak di Suaka Alam Perairan Waigeo Sebelah Barat, Kabupaten Raja Ampat telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 32 tahun 2022.

Baca Juga :   Ancam Rusaknya Lingkungan, KKP Stop Pemanfaatan Ruang Laut Ilegal

Selain itu, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves Mochammad Firman Hidayat menegaskan usaha yang dilakukan pemerintah bagi kelestarian perairan di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia melalui Kemenkomarves mendorong upaya pengelolaan ruang laut di Indonesia guna memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi maritim, tentunya dengan pengelolaan yang tetap memperhatikan kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di perairan, salah satunya pari manta,”. Ungkap Firman.

Lebih jauh, Direktur Konservasi dan Keanekagaraman Hayati Laut Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan membahas kebijakan pengelolaan pari manta melalui pembentukan kawasan konservasi dan perlindungan jenis ikan dalam mendukung neraca sumber daya laut untuk mendorong pencapaian target nasional dalam jangka panjang.

“Pengelolaan Pari Manta yang sudah dilakukan oleh banyak pihak masih perlu untuk terus ditingkatkan. Hasil penilaian pengelolaan Pari Manta baik pada level spesies maupun habitat sudah baik,”. Ungkap Firdaus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.