Pengembangan Industri Perikanan Di Indonesia Timur, Dilirik Delapan Investor Dalam Negeri

oleh -77 views
8 Investor Dalam Negeri Lirik Pengembangan Industri Perikanan di Indonesia Timur (1)
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang gencar mempromosikan peluang investasi usaha kelautan dan perikanan membuat iklim investasi tumbuh positif. Yang terbaru, 8 investor dalam negeri menyampaikan minatnya menanamkan investasi senilai Rp 156 miliar untuk mengembangkan industri perikanan di Indonesia timur.

Rencananya, mereka akan mengembangkan usaha di bidang budidaya udang, pengolahan ikan, dan pemasaran rumput laut.

“Alhamdulillah, 8 investor berminat untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan di wilayah Indonesia timur,” terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (30/07/2022).

Artati mengungkapkan wilayah yang dilirik oleh investor tersebut meliputi Kabupaten Sumbawa dengan minat investasi budidaya udang senilai Rp80 miliar serta pengolahan tuna dan rajungan senilai Rp10 miliar. Kemudian pembangunan pabrik es senilai Rp500 juta dan pembangunan Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk produk ikan segar serta ikan beku senilai Rp45 miliar untuk Kabupaten Mimika.

Baca Juga :   Genjot Produksi Susu, Sulteng Terima Investor Sapi Perah Dari Vietnam

Sementara untuk Kabupaten Flores Timur, investor berminat untuk investasi di UPI senilai Rp20 miliar dan juga pembangunan pabrik es senilai Rp500 juta. “Tentu ini kabar baik dan pasti akan kami tindak lanjuti,” sambungnya.

Selain itu, Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memastikan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Di saat bersamaan, dia siap mendampingi para investor yang telah mengajukan minat investasi agar dapat merealisasikan investasinya. “Sesuai arahan dan kebijakan kami, bahwa ini akan segera kita koordinasikan ke pemerintah daerah,” kata Catur.

Baca Juga :   DPD RI Kembangkan Industri Tembakau Dan Tebu Di Jember

Di forum yang sama, praktisi pasar ekspor Jepang, Imelda Ropaz mengurai peluang pasar produk perikanan di Negeri Sakura. Saat ini, Jepang masih bergantung pada produk impor dengan kontribusi impor terbesar berasal dari Tiongkok sebanyak 18,1%, sedangkan Indonesia menyumbangkan kontribusi 4,9%.

Menurut data 2021, mitra dagang utama ekspor udang ke Jepang adalah India, Vietnam, Argentina, Indonesia dan Thailand. Lalu Taiwan, Tiongkok, Korea Selatan, Malta dan Maroko menjadi mitra dagang utama untuk produk tuna.

“Jadi terdapat 3 faktor yang harus dipertimbangkan untuk penguatan daya saing produk ke Jepang yakni penelusuran data produk, inspeksi pasar dan menemukan partner/buyer yang tepat,”. Tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.