Perkenalkan Ekonomi Biru, Program Tangkap Ikan Terukur Diminati Investor

oleh -71 views
lisbon 2
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mempromosikan program penangkapan ikan terukur berbasis kuota menarik perhatian para investor peserta Konferensi Internasional United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022 di Lisbon, Portugal. Dalam kegiatan tersebut, Menteri Trenggono memang gencar memperkenalkan program berbasis ekonomi biru salah satunya penangkapan ikan terukur.

“Investor banyak yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di bidang perikanan tangkap di Indonesia. Ini tentu kesempatan baik, tapi kami tetap memprioritaskan pelaku usaha perikanan dalam negeri,” ungkap Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini Hanafi yang turut menghadiri UNOC 2022 mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan mencapai 5,6 juta ton di empat zona penangkapan ikan terukur untuk industri. Nilai produksinya ditaksir mencapai 180 triliun rupiah. sementara nilai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam subsektor perikanan tangkap mencapai 18 triliun rupiah.

Baca Juga :   Tekankan Sektor Kelautan Indonesia, Menteri Trenggono Rancang Strategi Ekonomi Biru

“Penangkapan ikan terukur akan memberikan dampak multiplier effect positif. Mulai dari tumbuhnya beragam usaha baru yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja, hingga meratanya pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah Indonesia dan tidak berpusat di Pulau Jawa,”. Ungkap Zaini.

Selain itu, Zaini menerangkan para investor di subsektor perikanan tangkap diharuskan mempekerjakan nelayan lokal atau memanfaatkan sumber daya manusia dari dalam negeri. Sehingga para nelayan juga diharapkan mendapatkan ilmu baru dengan menjadi awak kapal perikanan di sektor industri.

“Para Investor nantinya akan memanfaatkan kuota penangkapan ikan di empat zona penangkapan ikan untuk industri. Titik lokasinya di Laut Natuna Utara pada zona 2, Laut Aru, Arafura dan Laut Timor pada zona 3, serta Samudera Hindia pada zona 5,”. Ungkapnya

Baca Juga :   Budidaya Jadi Produktif, Bangka Tengah Panen Raya Ikan Lele

Sementara itu, penangkapan ikan terukur akan menggantikan sistem perikanan yang sudah lama diterapkan, dari yang semula input control menjadi output control. Kebijakan tersebut menjadi solusi agar penangkapan ikan di lautan tetap terkendali dan ekosistem terjaga.

“Bapak Menteri telah menyampaikan komitmen Indonesia dalam konferensi UNOC 2022 untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut melalui penangkapan ikan terukur berbasis kuota untuk menanggulangi penangkapan ikan yang berlebihan dan untuk melestarikan populasi ikan,”. Ungkap Zaini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.