Minyak Goreng Langka, Fadli Zon Sebut Akibat Amburadulnya Tata Kelola Sawit

oleh -89 views
Fadli Zon
Fadli Zon - Dok. IG:Fadlizon

Panennews.com – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti kelangkaan minyak goreng beberapa waktu ini akibat akumulasi amburadulnya tata kelola sawit di Indonesia. Fadli memaparkan bahwa sudah hampir 4 bulan masyarakat mengalami kelangkaan minyak goreng. Menurutnya sebuah ironi bahwa Indonesia sebagai negara penghasil CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia namun masih terjadi krisis kelangkaan minyak goreng.

Politisi sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai bahwa pemerintah lamban dalam mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng. Pemerintah menurutnya tidak peka terhadap kesulitan masyarakat yang telah tercekik di tengah krisis pandemi Covid-19.

“Ini membuktikan bukan saja betapa buruknya dan lambannya penanganan pemerintah tapi juga cermin ketidakpekaan terhadap kesulitan masyarakat yang telah tercekik di tengah krisis pandemi” Ujar Fadli seperti di kutip dari kanal Youtube Fadli Zon Official (Selasa,1/3/2022).

Baca Juga :   Melonjaknya Jagung, Pengaruhi Naiknya Harga Ayam Dan Telur

Sementara itu, Fadli berkata bahwa berdasarkan catatan Ombudsman krisis minyak goreng di Indonesia tercermin dalam 3 fenomena yaitu penimbunan stok minyak goreng, pengalihan barang dari pasar modern ke pasar ke pasar tradisional, dan munculnya panic buying di tengah masyarakat.

Fadli juga menyoroti mengenai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari subsidi harga minyak goreng hingga ke pembatasan kran ekspor. Menurutnya penerapan kebijakan domestic market obligation (DMO) maupun domestic price obligation (DPO) juga tidak membuat stok minyak goreng tersedia di pasaran.

Baca Juga :   Pemerintah Pusat dan Pemprov NTB Kolaborasi Jamin Ketersediaan Pangan Bulan Puasa

“Ironisnya kebijakan ini (red: DMO/DPO) justru kian membuat stok minyak goreng di pasaran semakin terbatas bahkan langka” imbuhnya.

Fadli melanjutkan bahwa kebijakan subsidi harga minyak goreng yang diterapkan pada kenyataannya gagal karena tak tepat sasaran. Konsumsi minyak goreng rumah tangga 61% nya adalah minyak goreng curah, tetapi kebijakan yang dilakukan pemerintah justru memberikan subsidi pada minyak goreng kemasan.

“Artinya kebijakan yang diambil tidak nyambung, ini semua menandakan kebijakan hulu dan hilir yang diterapkan pemerintah tidak efektif mengatasi problem kelangkaan minyak goreng” Kata Fadli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.