Panennews.com – Untuk mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku guna menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, Pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mendatangkan 12.000 ton daging kerbau impor. Daging beku tersebut telah masuk ke Indonesia melalui pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (5/3/2022).
Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami trend kenaikan permintaan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto bersama Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi memantau langsung kedatangan daging impor oleh Bulog di New Priok Container Terminal One (NPCT1).
“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami akan mendorong BUMN Pangan yang mendapat penugasan untuk mempercepat masuknya cadangan stok nasional dan Alhamdulillah pada hari ini Saya bersama Direksi Bulog, memantau langsung kedatangan daging impor oleh Bulog ini dan saya juga minta untuk bisa langsung didistribusikan”, kata Arief seperti dalam keterangannya melalui laman Bulog.
Dengan jumlah stok daging beku yang dikuasai Bulog saat ini, Arief berharap masyarakat tidak perlu khawatir akan stok daging saat Ramadan dan hari raya Idul Fitri mendatang.
Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto mengatakan dari kontrak tahap pertama sebanyak 20 ribu ton yang dilakukan oleh Bulog, per hari ini sudah tiba sebanyak 60% atau sekitar 12.000 ton dan sampai akhir Maret ini akan rampung 100%.
“Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog akan segera disitribusikan ke seluruh Indonesia”, kata Suyamto.
Suyamto menambahkan bahwa Bulog turut menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog, menurutnya, akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut.
Perum Bulog juga terus berkoordinasi dengan NFA, pemerintah pusat, maupun daerah guna membantu mensukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga pangan lainnya pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.