Panennews.com- Ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Kota Batam, Kepulauan Riau tetap positif di masa pandemi. Kepala Stasiun Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM), Anak Agung Gde Agung Eka Susila mengungkapkan tren pertumbuhan ini tak lepas dari kinerja jajarannya yang tetap melakukan pelayanan prima kepada para pelaku usaha di tengah Covid-19.
Layanan tersebut diantaranya kemudahan dalam penerbitan sertifikat cara karantina ikan yang baik (CKIB) dan hazard analysis and critical control point (HACCP).
“Pandemi bukanlah penghalang bagi kita untuk tetap bekerja secara maksimal,” tegas Agung saat membuka data perlintasan dari Batam (14/9/2021).
Dikatakannya, volume ekspor pada Semester I tahun 2020 tercatat 2.878 ton untuk komoditas non hidup dan 473.181 ekor untuk komoditas hidup dengan nilai Rp119,6 miliar. Kemudian pada Semester II tahun 2020 tercatat 3.574 ton untuk komoditas non hidup dan 1.062.890 ekor untuk komoditas hidup dengan nilai Rp166,04 miliar.
Terakhir, pada Semester I tahun 2021 tercatat 3.834 ton untuk komoditas hidup dan 968.896 ekor untuk komoditas hidup dengan nilai Rp170,91 miliar.
“Dibandingkan Semester II 2020, nilai ekspor hasil perikanan di Kota Batam pada semester awal tahun 2021 meningkat 2,93% dan dibandingkan semester pertama tahun 2020 meningkat sebesar 42,89 %,” terangnya.
Dari segi komoditas, Agung menyebut lobster, kepiting bakau, rajungan, ikan kerapu, ikan betutu, lobster air tawar, udang belalang, gonggong dan kerang menjadi komoditas hidup unggulan dari Batam. Sementara rumput laut, udang vaname, ikan, kerapu, ikan tenggiri, ikan ketarap hingga ikan timun menjadi komoditas non hidup unggulan ekspor dari Batam.
“Kita kirim ke Tiongkok, Jepang dan Vietnam serta value added breaded Shrimp dengan tujuan Jepang,” jelas Agung.
Guna mempertahankan tren positif tersebut, Agung mengajak jajarannya untuk tetap berkomitmen mendukung proses kelancaran lalulintas ekspor hasil perikanan di Kota Batam. Terlebih kegiatan ekspor bisa menggerakkan roda perekonomian bangsa dimasa pandemi Covid-19.
“Harapannya upaya kita bisa memberikan dampak positif dimana diantaranya bisa mendobrak ekonomi nasional dengan meningkatkan devisa, memberdayakan potensi nelayan yang ada di pulau-pulau, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan KKP akan terus hadir mendukung penuh pelaku usaha perikanan Indonesia. Dia berharap produk kelautan dan perikanan Indonesia bisa tumbuh di pasar domestik maupun global.
“Kita ingin produk-produk yang kita hasilkan unggul di luar negeri,” kata Menteri Trenggono.