Cerita Panen Udang PT Agung Menjangan Mas Singaraja Bali

oleh -1,239 views
proses panen udang di PT Agung Menjangan Mas
panennews dokument

Panennews.com- PT Agung Menjangan Group merupakan perusahaan budidaya udang yang berdiri sejak tahun 1986 di Singaraja Bali, Pemilik PT Agung Menjangan Mas ini adalah Pak Janitra yang sudah menggeluti usaha ini selama kurang lebih 35 tahun. Komoditas unggulan yang ada di Menjangan ini adalah Udang Paname meskipun diawal berdirinya PT Agung Menjangan Mas ini hanya produksi udang windu.

Adapun total luas lahan yang dimiliki kurang lebih 100 hektar, sedangkan untuk kolam yang digunakan untuk budidaya udang ini terdapat 150 kolam dan kurang lebih 100 kolam saja yang aktif digunakan untuk produksi udang ini. Sedangkan untuk total produksi udang yang dihasilkan selama satu tahun yaitu kurang lebih 150.000 tahun per tahunnya tergantug kondisinya, normal atau tidak.

Baca Juga :   Respon Naiknya Harga, Mendag : Percepat Distribusi Beras SPHP Ke Pasar

“Kita sudah beralih produksi dari udang windu ke udang paname sejak tahun 2011, karena memang minat pasar terhadap udang paname juga tinggi, sedangkan untuk kesulitan yang kami alami itu tidak ada karena semyanya hanya soal teknis saja misalnya soal cara pakan dari udang tersebut”. Kata Legal Admin PT Agung Menjangan Mas Harta Wijaya saat ditemui Panennews pada Minggu, (4/4).

Proses pembibitan Menjangan Mas beli dari Situbondo dan kemudian ditabur di kolam sendiri, jika susah mencapai umur 4 bulan, udang sudah bisa dipanen, jadi dalam satu tahun panen dilakukan 3 kali, dan proses panen dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat, sedangkan untuk proses Sizeing ini ada orang-orang yang memang ahli. Untuk udang dengan kualitas bagus biasanya di ekspornya ke jepang.

Baca Juga :   Permintaan Global Meningkat, KKP Catatkan Neraca Perdagangan Sektor KP Surplus Rp27 Triliun

Selain itu Harta Wijaya juga menyampaikan jika kondisi panen saat ini sedang mengalami gangguan yang berasal dari virus myo yang penyebaran sangat cepat dan hanya lewat udara saja sudah cepat menyebar. Oleh karena itu untuk mengantisipasi gagal panen karena myo, maka udang harus segera diangkat untuk dipanen.

“Kesuksesan kita di tahun 2013-2014 namun sekarang kondisinya turun lagi, dan pangsa pasar kami ada terus. Dalam satu masa panen biasanya kita 1 hari harus selsai untuk 1 kolam. Dan tiap hari selalu ada proses panen dan saat lebaran itu adalah panen puncak, kita sama sekali tidak melibatkan perguruan tinggi karena kita hanya melibatkan pakar pabrik saja”. Pungkas Harta Wijaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.