Sukses Bisnis Maggot Kering, Pemuda ini Raup 40 Juta Per Bulan

oleh -3,739 views
Harlie
Harlie dan Produk Maggot Kering Kemasan - Foto : Istimewa

Panennews.comBlack Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam, merupakan salah satu dari sekian banyak jenis lalat yang dapat ditemukan di sampah organik. Ciri utama dari lalat ini adalah sebagian besar tubuhnya berwarna hitam. Biasanya larva dari BSF ini dikenal dengan maggot.

Pengembangan maggot menjadi pakan hewan ternak kini tengah geluti oleh Harlie (36) warga Tengerang, Provinsi Banten. Saat dihubungi Panen News melalui sambungan telepon, Rabu (29/07/2020), Harlie menceritakan bisnis manggot kering kemasan ini berawal dari mahalnya harga pakan ikan yang ia pelihara, sehingga ia membutuhkan pakan alternatif.

“Saya belajar otodidak dari internet dan teman saya di Bogor, kemudian saya kembangkan sendiri pengolahan maggot ini” jelasnya.

Lebih lanjut, Harlie menjelaskan bahwa produk maggot yang dijual kemasan ini merupakan dari maggot yang dikeringkan. Ia menggambil fresh maggot di usia 18 hari dari para pembudidaya dalam keadaan hidup. Kemudian dikeringkan dengan mesin pengering khusus yang didatangkannya dari luar negeri.

Baca Juga :   Menteri Trenggono Ungkap Program Ekonomi Biru Untuk Ketahanan Pangan

“Proses maggot terlebih dahulu dicuci, kemudian dikeringkan dengan mesin pada radius sekitar 76 derajat, setelah itu dikemas” terangnya.

Produk maggot kering kemasan ini ia jual dengan berberbagai kemasan. Mulai dari 100 – 200 gram hingga satu kilogram. Untuk harga maggot kering ini juga relatif terjangkau, satu maggot kering kemasan 200 gram dibanderol dengan harga 38 ribu rupiah, sedangkan untuk kemasan 1 kg berkisar 60 ribu rupiah.

“Harga pakan dari maggot jauh lebih murah dari pada pakan konvensional seperti pelet” kata Harlie.

Harlie mengaku bahwa di saat masa pendemi ini justru penjualan produk maggot keringnya terdongkrak sehingga omzetnya pun meningkat. Ia menduga bahwa masa pandemi ini banyak orang beraktivitas di rumah seperti memelihara ikan maupun burung, sehingga tentu membutuhkan pakannya.

“Untuk omzet sangat relatif ya, saat ini pendapatan saya bisa sekitar 40 jutaan per-bulan” terangnya.

Baca Juga :   New Normal, Penjualan Produk Bahan Pangan di Online Meningkat

Saat ini Harlie menjual produknya tersebut dengan memanfaatkan penjualan daring yaitu dengan menjajakannya di market place seperti Tokopedia dan Shopee.

Sementara itu, lanjut Harlie, pangsa pasar dari produk ini sendiri memang datang dari penghobi untuk pakan ikan hias seperti koi dan arwana. Disamping itu maggot juga sangat bagus untuk pakan burung seperti murai maupun kacer.

Harlie juga menjelaskan bahwa kandungan nutrisi yang ada di dalam maggot sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan warna pada ikan, maupun stamina ikan dan burung.

Kedepannya, Harlie mengharapkan adanya dukungan dari Pemerintah melalui Dinas terkait untuk membantu dirinya dan para peternak maggot agar lebih berkembang dan membuka pangsa pasar yang lebih luas. Karena menurutnya, pembudidaya maggot ini telah berperan penting dalam pengelolaan sampah yang ada di masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.