Panennews.com – Ayam hutan merupakan salah satu jenis ayam yang tergolong liar. Sesuai dengan namanya, ayam ini hidup bebas di alam liar. Konon ayam yang memiliki perpaduan warna indah ini merupakan nenek moyang dari ayam kampung yang biasa diternak.
Ayam dengan nama latin Gallus ini memiliki pola hidup tak jauh berbeda dengan jenis ayam lain. Bentuk fisik pun terlihat serupa dengan ayam peliharaan. Tampilan warna pada ayam betina dan jantan pun berbeda. Pada jantan memiliki ragam warna cerah bervariasi sedangkan betina nampak kusam monoton.
Warna yang lebih cerah dan rapi pada ayam jantan memiliki manfaat untuk pemikat betina. Pada ayam betina itu sendiri memiliki warna kusam seperti kuning gelap, putih campuran maupun warna monoton lainnya bertujuan untuk melindungi diri dari mangsa saat bertelur.
Saat ini masyarakat belum banyak yang membudidayakan ayam hutan. Sebab perlu perawatan yang khusus serta populasinya yang mulai jarang ditemui. Bila Anda ingin menernaknya maka harus menyiapkan kandang luas agar tidak merusak bulu dan jengger. Jangan lupa pula mandikan dengan teratur agar terhindar dari kuman.
Lebih jauh, beri pula pakan secara rutin. Pakan dapat berupa hewan-hewan kecil ataupun serangga seperti habitat aslinya misalnya jangkrik, rayap maupun lipan. Persebaran ayam dengan jengger indah ini pun begitu meluas di Asia.
Persebaran yang begitu luas tersebut tak ayal membaginya menjadi 4 spesies. Mulai dari ayam hutan merah, hijau, abu-abu dan bahkan Srilangka. Misalnya pada ayam liar merah bisa ditemui di Jawa, Semenanjung malaya, Bali hingga Sumatra.