Panennews.com – Masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan lada, ia merupakan rempah yang sering ditambahkan dalam masakan Nusantara. Di beberapa daerah, ia sering disebut sebagai merica atau sahang. Ukurannya kecil dengan kandungan minyak lemak, sedikit zat pati, dan minyak lada.
Nama latin tanaman ini adalah Piper albi linn, dengan ciri buah yang kecil. Bijinya menggantung memanjang dari bunga yang telah dibuahi. Ia merupakan tanaman rambat dengan akar tunggang, panjang batangnya bisa mencapai lebih dari 15 meter.
Namun, jika dibudidayakan, batangnya akan dipotong, menyisakan sekitar 3-4 meter saja. Daunnya berbentuk bulat memanjang, berwarna hijau segar. Pada bagian atas dahan, daun akan berbentuk lebih memanjang, makin ke pusat batang, bentuknya akan makin bulat dan pendek.
Terdapat sekitar 40 jenis lada yang ada di Indonesia, beberapa varietas unggul dibudidaya untuk mencukupi kebutuhan lada, baik lokal atau nasional. Dari mulai penanaman hingga panen, butuh waktu sekitar tiga tahun. Sedangkan tanamannya tetap bisa di panen sampai usia 15 tahun.
Tanaman ini tumbuh dengan baik di negara tropis, dengan ketinggian tanah antara 0 sampai 700 meter, cocok ditanam di dataran rendah hingga sedang. Ia bisa tumbuh di semua jenis tanah, tapi akan lebih baik di tanah dengan unsur hara yang mencukupi.
Lada memiliki banyak manfaat selain sebagai bumbu masakan, yakni sebagai pestisida alami dari bahan nabati. Terdapat zat racun yang terdapat di dalamnya, dan berakibat fatal apabila dikonsumsi atau terkena serangga.