Panennews.com – Pernah mendengar atau bahkan mencicipi sate bandeng belum? Jika tidak tahu atau belum pernah mencoba merasakan salah satu kuliner khas ini, berarti anda harus segera mencobanya, khususnya bagi masyarakat yang tinggal disekitaran daerah Banten.
Selain karena cita rasanya yang khas, sate bandeng punya sejarah yang unik untuk diketahui. Berawal dari Kesultanan Banten sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dengan perairan dangkal beserta potensi ikan bandeng yang berlimpah. Ikan bandeng di daerah Banten terkenal memilki rasa gurih, pulen dan tidak berbau lumpur sebagaimana yang biasanya di pasaran.
Pada suatu hari ketika Sultan Banten akan kedatangan tamu-tamu kerajaan dari luar negeri, Sultan ingin menyuguhkan hidangan ikan bandeng yang lezat. Ketika itu, Sultan meminta juru masaknya untuk memasak masakan bandeng yang enak dengan membersihkan duri halus dalam daging ikan bandeng.
Dengan ide untuk ikan bandeng ditekan hingga dagingnya hancur, kemudian dagingnya dikeluarkan melalui mulut ikan sehingga duri ikan bisa dipatahkan dan dikeluarkan perlahan dengan menyisakan kepala, kulit, kepala dan ekor ikan.
Daging yang dikeluarkan kemudian dihaluskan dan disaring hingga bersih dari durinya. Daging yang sudah halus tersebut kemudian dicampur dengan bumbu dan santan kental kemudian dimasak sampai matang dan kemudian dimasukkan kembali ke dalam kulit.
Sesuai dengan Namanya, maka ikan bandeng setelah diolah tersebut dijepit dengan bilah bambu dan dipanggang selayaknya sate di atas bara api. Sejak saat itulah sate bandeng menjadi menu kerajaan yang sangat disukai Sultan dan dijamukan disetiap penyambutan tamu-tamu kerajaan.
Saat ini, sate bandeng menjadi kuliner khas yang tidak bisa dipisahkan dari kalangan masyarakat daerah Banten, khususnya Serang. Selain karena sejarahnya, cita rasa yang ditawarkan kuliner ini juga sangat menggugah setiap orang yang berkunjung ke Banten.