Edukasi Sains Anak-Anak Melalui Science Film Festival 2019

oleh -370 views
Science and kids – Foto: Freepik.com

Panennews.com – Mengusung tema ‘Humboldt dan Jaring Kehidupan’ Science Film Festival edisi ke-10 kembali hadir di Indonesia. 13 film-film sains dari berbagai negara akan dipertontonkan di 51 kota seluruh Indonesia sampai 24 November 2019 mendatang.

Festival ini akan memperkenalkan sains kepada anak-anak Indonesia dengan cara yang menyenangkan melalui pemutaran 13 film-film sains dari berbagai negara. Lebih seru lagi film-film tersebut sudah disuarakan ke dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan penonton memahami isi dari film yang ditayangkan.

Adapun tema ‘Humboldt dan Jaring Kehidupan’ dipilih untuk menghormati tokoh multitalenta Jerman yaitu Alexander van Humboldt yang lahir 250 tahun lalu. Peran beliau berhasil merevolusi konsep alam sebagai jaring kehidupan yang saling terkait, sehingga jika ada kerusakan di satu tempat maka akan berdampak pada tempat lain di alam. Maka harapannya sudut pandang Hamboldt ini dapat meningkatkan kesadaran pelajar dan anak-anak muda terkait isu lingkungan, perubahan iklim dan juga kelestarian.

Baca Juga :   Begini Teknik Sistem Booster Pada Ikan Lele

Disisi lain festival ini juga mempererat hubungan bilateral Jerman dan Indonesia dalam bidang pendidikan ditandai dengan peresmian pembukaan yang dilakukan oleh Peter Schoof, Duta Besar Jerman untuk Indonesia.

Menurut Schoof, “Sains itu universal, tidak ada Indonesia dan Jerman di dalam sains, jadi sains adalah satu hal yang dapat menyatukan kita” ujaranya dalam sambutan peresmian. “Selain itu yang paling penting adalah peran generasi muda ke depan terkait keberlangsungan planet ini”, tambah Schoof.

Pembukaan Science Film Festival 2019 yang digelar di Goethe Institut Jakarta pada Selasa (22/10) dihadiri oleh ratusan siswa SD dari Jakarta dan sekitarnya. Mereka disuguhi 3 film sains dari total 13 film yang nantinya akan diperkenalkan kepada anak-anak di 51 kota di Indonesia. Di antaranya, Eksperimen Sains Anak-Anak dari Chile, Bumi Menuju Masa Depan – Masa Depan Tanpa Plastik dari Jerman dan ‘Sembilan Setengah – Reporter : Masih Mau Membuang Barang?’ sebuah reportase terkait limbah elektronik dari Jerman.

Baca Juga :   Akuakultur Jadi Tren Dunia, Guru Besar UGM: Perlu Dikembangkan Vaksin Ikan

Tidak hanya disuguhi film-film sains, mereka juga diajak bermain dengan eksperimen-eksperimen sains seru. Salah satunya menyusun batu bata di atas sebutir telur. Anak-anak yang hadir dijelaskan bahwa telur mampu menopang batu bata tanpa terpecah apabila diposisikan secara vertikal.

Science Film Festival merupakan acara terbesar di dunia khususnya dalam kategori film sains, dengan lebih dari 1 juta pengunjung di 18 negara selama edisi tahun 2018. Sejak edisi pertamanya di tahun 2005, festival yang diselenggarakan oleh Goethe-Institut ini secara konsisten mempromosikan literasi sains kepada kaum muda di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika Utara, Amerika Latin dan Timur Tengah.

Dalam penyelenggaraan festival ini, Goethe-Institut juga bermitra dengan Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Inisiatif PASCH (“Sekolah : Mitra menuju Masa Depan”), Sahid Hotels & Resorts Indonesia, serta Universitas Paramadina.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.