Panennews.com – Guna mendukung peningkatan perekonomian negara, Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda terus menjalin kerja sama antar kedua negara melalui peluang perdagangan dan investasi dalam sektor maritim.
Arif Toha selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menuturkan Indonesia sebagai negara maritim, menjadi lokasi strategis dalam rute perdagangan dunia mengingat 90 persen perdagangan internasional melalui jalur laut dan sebagian besar melewati wilayah perairan Indonesia.
Dalam data Indeks Performa Logistik atau Logistics Performance Index (LPI) tahun 2018, Indonesia menempati posisi 46 dengan skor 3,15. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada tahun 2016, yaitu posisi ke-63 dengan skor 2,98.
Peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia yang juga mengalami kenaikan berpengaruh terbukti memberikan dampak yang positif. Karena dengan dibangunnya infrastruktur yang handal, menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia, yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Arif, Selasa (24/9/2019).
Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai langkah konkrit untuk meningkatkan perekonomian nasional melalui infrastruktur transportasi laut. Hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan volume ekspor dan impor barang dalam kurun waktu empat tahun terakhir yang melalui 4 Pelabuhan Utama, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Makassar dengan didukung oleh kebijakan yang menunjang kemudahan dalam berinvestasi, antara lain deregulasi perizinan dan implementasi Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).
“Dengan demikian, Indonesia menawarkan peluang berbisnis dan berinvestasi ditengah iklim politik yang stabil, keamanan negara yang semakin baik. Untuk itu, para pengusaha di Belanda didorong untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di bidang Infrastruktur dan maritim,” tutup Arif.