Tangani PMK, Kementan Salurkan 201 Ribu Dosis Vaksin di Sulsel

oleh -1 views
vaksin-pmk-sulsel
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mencegah wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) terus ditunjukkan melalui berbagai upaya. Salah satunya merupakan penyaluran 201 ribu dosis vaksin PMK untuk Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Vaksin ini diperuntukkan bagi 24 kota dan kabupaten di provinsi tersebut, dengan peluncuran awal digelar dalam kegiatan Kick Off Vaksinasi PMK di Kelurahan Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros Jumat (17/01/2025).

Dalam acara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, secara simbolis menyerahkan 1.000 dosis vaksin PMK untuk distribusi tahap pertama.

“Sebagai bentuk tanggung jawab kami, secara nasional telah disiapkan 4 juta dosis vaksin PMK produksi Balai Besar Veteriner Farma Surabaya,” ujar Agung.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, vaksinasi merupakan langkah strategis untuk mengatasi kasus PMK yang belakangan ini meningkat, khususnya di Pulau Jawa.

Baca Juga :   Begini Langkah Pemerintah Kendalikan Antraks Di Gunung Kidul

“Kami berkomitmen menjadikan 24 wilayah di Sulawesi Selatan sebagai zona hijau bebas PMK dengan percepatan vaksinasi,” tambahnya.

Selain itu, Agung juga menegaskan pentingnya pencegahan melalui vaksinasi pada ternak yang sehat, seraya meminta petugas di lapangan untuk melaporkan setiap perkembangan ke sistem informasi kesehatan hewan (iSIKHNAS).

“Kami ingin memastikan seluruh upaya ini terpantau secara nasional dan berjalan efektif,” katanya.

Selain vaksinasi, Kementan aktif memberikan edukasi kepada peternak untuk mengenali gejala PMK, seperti air liur berlebih, sariawan pada mulut, lesi di kuku, serta penurunan nafsu makan.

“Peternak harus segera melapor dan mengisolasi ternak yang terjangkit agar wabah tidak menyebar lebih jauh,” tegas Agung.

Di samping itu, Ia juga mengingatkan agar peternak tidak panik, apalagi mengambil langkah menjual atau memindahkan hewan ternak ke luar daerah.

Baca Juga :   Pakan Ternak Organik Dengan Gizi Seimbang, Apa Saja?

“Tindakan tersebut hanya akan memperburuk penyebaran penyakit. PMK memang serius, tetapi bukan penyakit yang menular ke manusia. Hewan yang terkena masih bisa disembelih bersyarat, dan dagingnya aman dikonsumsi jika penanganannya benar,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten perekonomian dan pembangunan Maros, Abdul Aziz Ahmad menyampaikan bahwa meskipun kasus PMK merambak ke sejumlah daerah, namun dengan semangat gotong royong dan optimisme yang kuat, penyakit ini dapat diatasi dengan baik sehingga Maros menjadi salah satu daerah zona hijau atau bebas dari PMK.

“Saya kira di Kabupaten Maros ini kita semua sudah sangat tahu bahwa penyakit PMK mudah sekali tertular, adanya pengalaman PMK di tahun 2022 membuat masyarakat Maros tidak mudah panik dan mengerti apa saja hal yang harus dilakukan,”. Ungkap Abdul Aziz.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.