Kolaborasi BPDAS, Gereja Hadapi Perubahan Iklim Wujudkan “Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku“

oleh -7 views
Para peserta yang melakukan aksi tanam di areal milik Keuskupan Agung Kupang
Para peserta yang melakukan aksi tanam di areal milik Keuskupan Agung Kupang (Panennews.com/Jeje Taolin)

Panennews.com – Balai Pengelolaan DAS Benain Noelmina NTT berkolaborasi dengan pihak Gereja bersama Pemprop NTT dalam hal ini Keuskupan Agung Kupang berkomitmen hadapi perubahan iklim dengan mewujudkan “Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku”.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk kolaborasi dalam acara penanaman bersama dalam rangka Bulan Menanam dan Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku yang diadakan di lahan 1,25 hektar milik Keuskupan Agung Kupang (KAK) pada Rabu, (18/12/2024).

Kegiatan ini juga dalam rangka peringatan HUT ke-66 Nusa Tenggara Timur (NTT), 20 Desember 2024 mendatang.

Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, menyampaikan komitmen pemerintah provinsi dalam menghadapi tantangan utama seperti kemiskinan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim global.

Andriko Noto Susanto menggarisbawahi pentingnya langkah konkret menghadapi dampak perubahan iklim, yang mencakup penurunan hasil pangan, kerentanan wilayah pesisir, dan ancaman kesehatan manusia.

Andriko menjelaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen melalui ratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) sejak 1994, dengan target pengurangan emisi karbon sebesar 31,89 persen hingga 2030. Target ini dapat ditingkatkan hingga 43,20 persen dengan bantuan internasional.

Di tingkat provinsi, kebijakan strategis diwujudkan melalui “Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku,” sebuah inisiatif untuk menanam dan merawat pohon di berbagai wilayah.

Baca Juga :   Antisipasi Banjir Dan Wabah Penyakit, Dandim Kupang Bakti Sosial Tanam Pohon Dan Membersihkan Lingkungan

Gerakan ini bertujuan menciptakan ruang terbuka hijau yang sejuk, elok dipandang, serta berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat NTT.

Gerakan ini menyasar seluruh elemen masyarakat NTT dengan fokus pada ruang terbuka hijau, daerah tangkapan air, dan lahan kosong lainnya.

Bibit pohon yang dipilih adalah jenis yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat, seperti pohon rindang berumur panjang atau pohon berbuah yang memberikan manfaat tambahan.

Pemerintah provinsi juga mendorong sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan bibit pohon secara mandiri. Kepala BPDAS Benain Noelmina, Kludolfus Tuames dan jajarannya mendapat apresiasi atas dukungan penyediaan bibit pohon melalui persemaian permanen di berbagai wilayah, termasuk Fatukoa, Lembata, dan Sumba Tengah.

Dalam pesan penutupnya, Andriko menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga tentang membangun kebersamaan untuk masa depan yang lebih baik. Ia mengajak semua pihak untuk terus peduli dan berkolaborasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku adalah langkah nyata untuk menjadikan NTT lebih hijau, sejuk, dan sejahtera. Mari kita bangkit bersama, berkontribusi untuk bumi yang lebih sehat,” tutup Andriko.

Sementara itu Kepala BPDAS Benain Noemina Kludolfus Tuames dalam laporannya menyebutkan kegiatan menanam dalam rangka Bulan Menanam Gerakan Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku pada rangkaian kegiatan HUT ke 66 Provinsi NTT ini dilaksanakan diatas areal 1,25 ha milik Keuskupan Agung Kupang di Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang.

Baca Juga :   Kayu Gaharu, Kayu Dengan Harga Yang Cukup Fantastis

Bibit yang ditanam 402 batang dengan rincian : Klengkeng 60 batang, Glodokan 30 batang, Durian 30 batang, Jambu Bol 70 batang, jambu Kristal 70 batang, Mangga 54 batang, Jeruk 24 batang, Ketapang 50 batang dan Tabebuya 34 batang.

“Bibit yang ditanam hari ini diambil dari Persemaian Fatukoa BPDAS Benain Noelmina dan Persemaian Dinas LHK Provinsi NTT ,” kata Kludolfus Tuames.

Dalam rangka mengurangi iklim global jelas Kludolfus, diperlukanpartisipasi semua elemen masyarakat melalui upaya mempertahankan dan menambah tutupan lahan hijau.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan tutupan lahan hijau, memperbaiki kualitas lingkungan, serta mendorong kesadaran masyarakat untuk aktif dalam pelestarian lingkungan hidup ,” jelas Kludolfus.

Disebutkan kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menanam pohon, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

“Kami berharap melalui kolaborasi semua pihak, lingkungan yang lebih hijau dan sejuk dapat terwujud di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tutup Kludolfus Tuames.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.