Panennews.com – Demi wujudkan program swasembada pangan nasional dan untuk meningkatkan produksi padi.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama jajarannya termasuk Direktorat Jenderal Perkebunan lakukan peninjauan langsung ke berbagai wilayah dan gencarkan kegiatan penanaman padi sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk mencapai swasembada pangan
“Perintah Bapak Presiden yaitu kita swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya paling lama 4 tahun. Strategi yang dapat kita lakukan adalah kita cetak sawah, optimalisasi lahan (Oplah), dan optimalisasi infrastruktur baik bendungan maupun irigasi. Mudah-mudahan 2 hingga 3 tahun ke depan ini menjadi kenyataan dan kita tidak perlu mengimpor beras,” kata Mentan, Senin (04/11/2024).
Diawali lokasi pertama yang dikelola Heru Susanto dari Poktan Sumber Mulyo di Desa Sanggang, Kecamatan Pandih Bantu. Poktan ini melaksanakan penanaman kedua di lahan seluas 76 ha, dengan dukungan bantuan benih, pupuk, dan layanan pengolahan tanah.
Selanjutnya, di lokasi kedua, Joko Suyatno dari Poktan Margo Mulyo 2 di Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu, juga melakukan penanaman kedua di lahan seluas 68 ha dengan penerimaan bantuan serupa.
Di lokasi ketiga, dikelola Nurhaeni dari Poktan Maju Bersama di Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku, yang memiliki 44 anggota, saat ini sedang melakukan penanaman secara bertahap di lahan seluas 50 ha.
“Kami sangat berharap program ini berkelanjutan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan air atau pompanisasi. Terima kasih kepada pemerintah yang telah memberi semangat dan dorongan, termasuk bantuan alat-alat modern seperti traktor dan combine,” harap Nurhaeni.
Plt Dirjenbun menegaskan, kegiatan ini untuk mencapai swasembada pangan. Dan juga berkomitmen untuk mendukung penuh petani di Kalimantan dengan berbagai bantuan.
“Kegiatan ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada petani melalui bantuan teknis dan sarana prasarana agar produksi pertanian di daerah ini meningkat.”
Menerapkan secara bertahap kepada petani untuk menanam lebih dari satu kali menjadi dua dan tiga kali dalam satu tahun saat ini sedang berproses, contohnya di Desa Sanggang yang sudah memulai bertanam ke tiga kali.
Meningkatkan indek pertamamam (IP) dengan harapan dapat meningkatkan produksi yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan.
Optimalisasi Lahan (Oplah) dengan memperbaiki saluran teknis, karena karakteristik lahan pasang surut, tata kelola air melalui oplah ini menjadi faktor utama untuk peningkatan produksi dan produktivitas.
Lebih lanjut Heru mengingatkan, pentingnya optimalisasi lahan yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian.
“Target optimalisasi lahan (Oplah) di Kalimantan Tengah adalah 51.914 hektar, dan kita berharap dapat mencapai target tersebut meski dihadapkan pada tantangan alam,” ujarnya.
Sebagai informasi, dengan adanya dukungan yang kuat dari pemerintah, diharapkan kegiatan penanaman padi ini tidak hanya meningkatkan produksi pertanian di Pulang Pisau, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.