Panennews.com – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong peningkatan konsumsi buah produksi lokal.
Data dari Badan Pusat Statistik mengungkap, terjadi peningkatan produksi anggur yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Produksi anggur Indonesia pada Tahun 2022 mencapai 13.515 ton, meningkat dari 11.905 ton pada 2020. Sementara pada tahun 2023, produksi buah anggur di Tanah Air mencapai 134.055 kwintal.
“Saya mengajak masyarakat untuk mengonsumsi buah lokal karena rasanya juga tidak kalah enak dari produk impor dan pastinya harga lebih murah. Selain itu, memilih buah lokal juga bisa membantu pergerakan ekonomi nasional dari sektor pertanian kita,” imbau Daniel dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Lebih lanjut, Daniel menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan.
“Maka peningkatan dan pengembangan produksi pertanian harus semakin dimaksimalkan. Kita bisa mengarahkan dengan fokus pada pengembangan kawasan hortikultura,” ujar pria yang juga bertugas di Badan Legislasi (Baleg) DPR tersebut.
Selain itu, Daniel juga mendorong Pemerintah meningkatkan program pertanian pada produksi buah-buahan yang mendukung pasar ekspor sehingga memiliki nilai manfaat pada perkembangan perekonomian negara.
Untuk itu, Ia mengajak semua stakeholder untuk terlibat membangun produksi buah dalam negeri.
“Baik itu kementerian/lembaga terkait, petani, pelaku usaha, pemerintah daerah, praktisi, akademisi, peneliti, dan masyarakat itu sendiri harus punya komitmen untuk membangun buah-buahan nasional,” terang Daniel.
Untuk meningkatkan daya saing, Daniel mendorong Pemerintah bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi dan lembaga riset memberikan pelatihan-pelatihan bagi petani, pelaku usaha, dan unsur terkait lainnya. Harapan Daniel, peningkatan produksi dan produktivitas pertanian Tanah Air bisa semakin optimal.
“Dan Pemerintah juga harus memastikan akses pasar dan logistik bagi produksi buah petani kita terjamin. Tentunya spirit membangun buah nasional juga harus didukung dengan sistem pertanian modern dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Daniel mengatakan, pengetahuan dan keterampilan teknis pengembangan pertanian dan budidaya buah yang baik diperlukan untuk menghasilkan produktivitas dan kualitas. Selain itu juga untuk memaksimalkan petani dan pelaku usaha buah membangun jejaring.
“Jika ini bisa berjalan efektif, potensi pengembangan buah termasuk anggur di Indonesia tidak hanya menguntungkan petani dan pelaku usaha, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam dunia buah Indonesia,” pungkas Daniel.