Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, menggelar Peringatan Hari Rabies Sedunia 2024 di Lapangan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan rabies, yang masih menjadi ancaman bagi manusia dan hewan di Indonesia.
Mengusung tema “Mendobrak Batasan Rabies”, kegiatan ini diisi dengan berbagai aktivitas, termasuk vaksinasi rabies gratis, pelayanan kesehatan hewan, dan talkshow interaktif mengenai pencegahan rabies.
Selain itu, diluncurkan juga “Roadmap Pembebasan Rabies Pulau Jawa” yang diharapkan dapat menjadi pijakan strategis untuk mewujudkan wilayah bebas rabies di Jawa Barat.
Puncak acara dihadiri sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, pemangku kepentingan, dan perwakilan dari FAO Indonesia dan USAID.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan komitmen provinsi untuk terus mendukung upaya pengendalian rabies.
Selain itu, Ia juga memberikan apresiasi kepada Kabupaten Sukabumi yang telah mempertahankan status nol kasus rabies selama enam tahun terakhir berkat program inovatif Kasira (Kader Siaga Rabies).
“Program Kasira tidak hanya sukses di Sukabumi, tetapi juga telah diadopsi oleh daerah lain seperti Bali dan Nusa Tenggara Barat,” ungkap Bey, Kamis (03/10/2024).
Tak hanya itu, Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dan konsep One Health yang mengaitkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
Sementara itu, Plh. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun, dalam sambutannya mengajak para pemilik hewan untuk rutin memvaksinasi hewan peliharaan mereka.
“Rabies merupakan penyakit serius yang dapat dicegah. Vaksinasi rutin dan kolaborasi lintas sektor dalam kerangka One Health sangat penting untuk memberantas rabies,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, menegaskan bahwa penanganan rabies di Sukabumi dilakukan secara rutin melalui koordinasi lintas sektor dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami memiliki program Kasira yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, kecamatan, dan desa, untuk mengendalikan rabies,” ujar Marwan.
Lebih jauh, acara ini juga menyoroti penyerahan simbolis vaksin rabies kepada provinsi dengan kasus rabies tinggi seperti Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, inovasi terbaru berupa vaksin Neorab G7 dan KIT Elisa Rabies generasi baru yang diproduksi PUSVETMA turut diperkenalkan, sebagai upaya meningkatkan deteksi dini dan pencegahan rabies di tingkat masyarakat.
Dengan dukungan berbagai pihak, Peringatan Hari Rabies Sedunia 2024 diharapkan dapat mempercepat pencapaian target Indonesia bebas rabies melalui langkah konkret di lapangan dan peningkatan kesadaran masyarakat.