Panennews.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat Kanwil Kemenkumham NTB terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pembinaan kemandirian warga binaan dengan melaksanakan pemeliharaan terhadap tanaman pepaya yang telah berusia 60 hari setelah tanam di lahan sarana asimilasi dan edukasi, Rabu (04/09/2024).
Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya resosialisasi dan pembinaan yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan untuk menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat setelah masa pidana berakhir.
Pemeliharaan tanaman pepaya di lahan seluas 20 are ini bertujuan untuk memberdayakan para warga binaan dengan keterampilan pertanian, serta mendukung keberlanjutan program asimilasi dan edukasi yang telah berjalan di Lapas Lombok Barat.
Kepala Lapas Lombok Barat, M Fadli menyampaikan pentingnya upaya pembinaan kemandirian bagi para warga binaan.
Program rehabilitasi yang melibatkan pertanian khususnya budidaya tanaman papaya ini bertujuan untuk memberikan salah satu bekal keterampilan kepada warga binaan agar dapat lebih siap menghadapi kehidupan setelah bebas nanti.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan program-program pembinaan di Lapas Lobar dan salah satunya adalah budidaya tanaman papaya ini, sehingga para warga binaan dapat menggali potensi diri secara optimal dan dapat dijadikan salah satu peluang usaha bagi mereka ketika bebas nanti,” ujar M Fadli.
Lebih lanjut M Fadli berharap dengan dilaksanakannya berbagai macam program pembinaan kemandirian di Lapas Lobar, semakin banyak warga binaan yang terbimbing dengan baik dan memiliki bekal keterampilan yang berguna bagi masa depan mereka.
“Kami berharap bahwa langkah kecil ini akan berdampak besar bagi proses rehabilitasi dan kemandirian para warga binaan sehingga mereka dapat berintegrasi kembali dengan masyarakat”, tutupnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan berharap dengan memanfaatkan lahan yang ada di Lapas Lombok Barat, program ini dapat memberikan peluang besar untuk berkontribusi dalam bidang ketahanan pangan nasional, sebagai wujud bela negara.
Lebih lanjut, Parlindungan menegaskan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk memberikan kontribusi positif yang berdampak bagi masyarakat.
“Diharapkan melalui pembinaan ini, para warga binaan dapat memanfaatkan keterampilan pertanian yang mereka pelajari, baik selama berada di Lapas maupun setelah mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Parlindungan.