Panennews.com – Indonesia merupakan negara terbesar nomor satu penghasil kelapa sawit di dunia. Konstribusi produksinya hampir 59%.
Adapun itu diikuti oleh Malaysia 24%, dan negara negara lainnya termaasuk di dalamnya Gana diangka 17%.
Dengan besarnya potensi dan keunggulan yang dimilikinya, industri minyak kelapa sawit Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang ekonomi.
Sebab, Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen dan pemasok Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Umi Karomah Yaumidin, pada salah satu sesi diskusi dalam rangkaian Indonesia Palm Oil Research and Innovation Conference and Expo (IPORICE) hari pertama, di Gedung Widya Graha Kawasan Sains BRIN Gatot Subroto Jakarta, Kamis (15/08/2024).
Lebih lanjut Umi menyampaikan, Indonesia memiliki luas lahan kelapa sawit sebesar 16,38 juta ha dengan total produksi 46,8 juta ton CPO.
Adapun Ia memperlihatkan data Kementerian Pertanian, bahwa 73,83% dari jumlah nilai ekspor pertanian Indonesia berasal dari komoditas kelapa sawit.
“Jadi, industri sawit menjadi komponen vital dalam ekonomi Indonesia dan memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek. Termasuk pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi terhadap perdagangan internasional,” urainya.
Sayangnya, menurut dia, secara publikasi kalau dikumpulkan dari data jurnal scopus mulai 2004 sampai dengan 2022, hasil risetnya teryata masih kalah jauh dengan negara Malaysia sebanyak 34,2%. Sedangkan Indonesia hanya 13,8% dan negara lainnya 26,7%.
Hasil penelusuran Scopus publikasi terkait kelapa sawit bahkan mengklaim Malaysia lebih siap untuk penerapan ekonomi sirkular bidang kelapa sawit dibanding Indonesia.
Hal yang menjadi fokus publikaasi untuk kelapa sawit yang pertama adalah keberlanjutan minyak sawit (sustanable Palm Oil), produsen, dan limbah.
“Limbah ini sudah menjadi fokus beberapa publikasi terakhir terutama di sekitar 2018 oleh para periset, untuk pengelolaan limbah sawit yang berkelanjutan dalam mendongkrak ekonomi Indonesia” tutupnya.